Transportasi Angkutan Umum Menyesuaikan Tarif Baru Ditengah Naiknya Harga BBM

TARAKAN, mediakaltara.com – Dampak dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat terasa terhadap transportasi angkutan umum termasuk di kota Tarakan. Agar dapat terus beroperasi melayani masyarakat, tarif transportasi angkutan umum juga harus disesuaikan.

Saat dikonfirmasi, Ketua Koperasi Garuda Sakti, Jafar mengaku sangat merasakan dampak dari kenaikan BBM ini. Kondisi penumpang setiap hari turun kini ditanbah lagi dengan kenaikan BBM.

“Dengan kondisi seperti ini kami juga akan sesegera mungkin memberikan keputusan soal penyesuaian tarif angkutan darat. Karena Kasubdit Lalu Lintas juga merumuskan. Kami pastikan demo tidak akan terjadi. Kita sudah akomodir semua sopir angkot, pada dasarnya akan berjalan dengan baik-baik saja,” akunya, usai sosialisasi Pembahasan kenaikan Harga BBM, Rabu (7/9/2022).

Ia menyebutkan, tarif angkutan darat masih menggunakan nominal lama yang mengacu kepada BBM Premium yakni Rp. 6.450 perliter. Padahal saat ini premium tidak ada dan sehingga menggunakan petralite yang harganya sudah menjadi Rp. 10.000.

“Wacana kita tarif nanti dari Rp. 5.000 ke Rp. 7.000 ya sekitar kurang lebih 40 persenan, kita acuannya dari bensin premium. Itu yang akan kita usulkan ke Pemkot. Selama penurunan jumlah penumpang, kami hanya mampu mendapatkan setoran Rp.100.000 sampai Rp. 200.000 perhari. Angka ini tentu bergantung lagi terhadap keramaian penumpang,”ucapnya.

Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (Gapasdap) Tarakan, Robinson menambahkan, sejak naiknya harga BBM ini terjadi penurunan penumpang yang drastis. dalam sekali jalan biasanya dapat mencapai 40 orang penumpang, namun saat ini hanya kisaran 15 hingga 20 orang saja.

“Terkait tarif speed sekarang kami juga telah menyepakati dengan Dinas Perhubungan Provinsi Kaltara. Meskipun dalam penghitungan kita saat ini itu tidak cukup ya, karena perhitungan misalnya ke Tanjung Selor, Rp. 145 ribu itu tahun 2015 dengan saat ini serba naik seperti spare part, dan juga oli,” terang dia.

Robin menuturkan, selain perosalan kenaikan BBM, stok BBM sendiri masih sangat sulit pihaknya dapatkan. Terlebih pada saat membeli BBM juga kerap terjadi aksi saling rebutan.

“Tapi hal ini membuat kami tak khawatir karena telah memiliki rekomendasi untuk pengambilan BBM. Seperti ada yang di laut, kalau kosong, kita diperbolehkan untuk ambil di darat,” tuturnya.

Untuk tarif baru, kata Robinson, untuk tujuan Tarakan-Tanjung Selor Rp. 145.000, Tarakan-Malinau Rp. 310.000, Tarakan-Nunukan Rp. 280.000, Tarakan-Tideng Pale Rp. 235.000, Tarakan-Bunyu Rp. 120.000, Tarakan-Sungai Nyamuk Rp. 280.000 dan Tarakan-Sembakung Rp. 315.000.

Sementara itu, Sales Branch Manager Rayon V Kaltimut Pertamina Depo Tarakan, Azri Ramadan memastikan, bersama instansi terkait akan memberi penomoran pada masing-masing speedboat untuk digunakan ditempat pengisian BBM, agar pembelian BBM menjadi lebih tertib.“Biar tidak terjadi lagi rebutan atau yang ini dapat yang ini tidak dapat begitu, kan itu problemnya yang sedang terjadi,” tegasnya.

Ia menyebutkan, SPBN di Kota Tarakan hanya ada satu, namun direncanakan akan ada penambahan jaringan SPBN mengingat semakin bertambahnya transportasi laut.

“Kami juga berkomitmen akan melakukan pengawasan secara langsung pendistribusian BBM menggunakan surat rekomendasi. Apakah semuanya disalurkan ke penerima, atau tidak. Kalau ada kedapatan kita ada sanksi tegas,” tutupnya. (Mk90)


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *