Batam: Isu “ponsel gaib” muncul ketika beberapa produsen smartphone menggelar program flash sale via e-commerce. Sebenarnya, bukan masalah penjualan secara online, tetapi lebih kepada stok unit yang disediakan oleh pihak produsen.
Xiaomi termasuk salah satu merek yang ponselnya sering mendapatkan sebutan gaib. Sebutan ini juga disematkan pada Redmi Note 7, yang meluncur bulan lalu.
Menanggapi hal tersebut, Head of Public Relation Xiaomi Indonesia Stephanie Sicilia menyebut Xiaomi dan Sat Nusapersada sebagai manufaktur telah mengambil berbagai langkah untuk memastikan ketersediaan unit Redmi Note 7 di Indonesia.
Banyak aspek yang masih menjadi keterbatasan, sehingga konsumen melihat fenomena kekurangan stok.
“Dalam penjualan, kita bekerja sama dengan berbagai partner. Dan masing-masing punya strategi yang berbeda,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, Xiaomi sendiri tengah berusaha memperluas jangkauan mereka secara langsung ke konsumen lewat Mi.com dan Mi Store yang menggandeng Erajaya.
Dalam kunjungan pabrik Sat Nusapersada di Batam, Senin 20 Mei 2019, Xiaomi memperlihatkan bahwa Sat Nusapersada mampu memproduksi 700 ribu unit Redmi Note 7 dalam satu bulan.
Untuk Xiaomi, fenomena “ponsel gaib” sudah dimulai sejak seri Redmi Note 5. Program flash sale yang digelar selalu menyisakan pertanyaan dari konsumen karena stok unit dinilai selalu habis jauh sebelum batas waktu program.
Program flash sale ini juga identik dengan e-commerce Lazada, yang sudah cukup sering menggandeng beberapa vendor smartphone dalam menggelar program pemesanan awal ponsel yang dilengkapi potongan harga tersebut. (Red/MK/medcom.id)
Leave a Reply