Surat Duka Singapura untuk Keluarga SBY

Singapura: Tiga petinggi pemerintah Singapura menuliskan surat untuk presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam mengungkapkan duka cita atas meninggalnya sosok istri tercinta, Ani Yudhoyono.

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berjabat tangan dengan PM Singapura Lee Hsien Loong.

Ketiga tokoh tersebut adalah Presiden Halimah Yacob, Perdana Menteri Lee Hsien Loong serta Menteri Senior dan Koordinator Keamanan Nasional Singapura Teo Chee Hean.

Dalam suratnya, Presiden Halimah mengungkapkan belasungkawa mendalam kepada SBY beserta keluarga. Ia menilai Ibu Ani adalah sosok yang dicintai masyarakat Indonesia atas sikapnya yang memancarkan aura kasih sayang.

“Selama masa kepresidenan Anda, banyak orang mengingat dia (Ani) atas keanggunan dan kekuatannya yang mendukung Anda sebagai presiden,” tulis Presiden Halimah, dalam surat yang diunggah ke laman Facebook oleh Kedutaan Besar Singapura di Jakarta, Sabtu 1 Juni 2019.

Presiden Halimah mengingat kembali momen saat sempat menemui Ani yang dirawat di National University Hosiptal (NUH) pada Maret lalu. Ia memuji tekad kuat yang diperlihatkan Ani saat itu.

“Kami mendoakan Anda dan keluarga untuk tetap tabah di masa sulit seperti saat ini,” ungkap Presiden Halimah.

Sementara PM Lee mengatakan Ani adalah sahabat dekat dirinya dan juga sang istri, Ho Ching. Ia mengaku sering berinteraksi dengan Ani dari waktu ke waktu.

“Dia adalah pilar kekuatan dan dukungan untuk Anda dan keluarga. Komitmennya untuk selalu membantu telah menyentuh semua kalangan masyarakat, yang juga berimbas signifikan terhadap kehidupan mereka masing-masing,” sebut PM Lee.

PM Lee mengakui tidak ada kata-kata yang dapat menghilangkan duka saat ini. Namun ia berharap SBY beserta keluarga dapat tetap tabah dan menerima kepergian Ibu Ani.

Senada dengan Presiden Halimah dan PM Lee, Menteri Teo juga mengungkapkan duka cita mendalam atas kepergian Ani.

“Ibu Ani adalah perwujudan dari kekuatan dan keberanian. Dia menyentuh kehidupan seluruh masyarakat Indonesia melalui dedikasinya untuk mengabdi kepada negara,” kata Menteri Teo.

“Kami akan selalu mengenang memori atas waktu yang pernah kami habiskan bersama Ibu Ani, seperti saat kunjungan Anda ke Singapura pada 2005, dan saat Poh Yim menemani Ibu Ani untuk menamai bunga anggrek Dendrobium Susilo Bambang Yudhoyono ‘Ani’ di National Orchid Garden,” sambungnya.

Ani mengembuskan napas terakhir pada hari ini, pukul 11.50 waktu Singapura. Ani meninggal setelah menjalani perawatan atas penyakit kanker darah di National University Hosiptal (NUH), Singapura sejak 2 Februari.

Rencananya pada Minggu 2 Juni pukul 07.00 pagi waktu Singapura, jenazah Ani akan diterbangkan ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan akan disambut dengan upacara militer. mengingat semasa hidupnya beliau adalah pemegang Bintang Jasa Adipradana.

Setelah itu, jenazah Ani akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. (Red/MK/Medcom)


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *