Pemprov Alokasikan Anggaran Rp 8,5 Miliar untum Fisik Bangunan
SEBATIK, NUNUKAN – Setelah sebelumnya sudah dibangun di Krayan, Kabupaten Nunukan, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie kembali menggagas pembangunan Toko Indonesia di wilayah perbatasan lainnya. Kali ini di Sebatik, Nunukan. Menindaklanjuti rencana itu, Rabu (29/5), di sela-sela kunjungannya ke Sebatik, Gubernur menyempatkan untuk meninjau lokasi rencana dibangunnya Toko Indonesia.
“Toko Indonesia ini digagas Pemprov Kaltara. Di Krayan sudah mulai dibangun, dan insya Allah tahun ini selesai. Untuk selanjutnya, saya gagas pembangunan Toko Indonesia di Pulau Sebatik,” ucap Gubernur usai meninjau lokasi.
Dengan adanya Toko Indonesia, diharapkan selain terjaganya stabilitas harga juga akan berimplikasi pada meningkatnya martabat bangsa yang akan memicu kesadaran untuk bela negara. “Saya juga tadi meninjau rencana lahan wakaf untuk Toko Indonesia di wilayah Sungai Manurung, Sebatik,” kata Gubernur.
Diakui Gubernur, pembangunan Toko Indonesia itu butuh waktu panjang. Pembangunannya, akan dilakukan bertahap, mulai dari penyediaan lahan, pematangan lahan, pengurusan syarat administratif, penganggaran, hingga berlanjut ke tahap pembangunan.
“Untuk konstruksinya, dari informasi DPUPR-Perkim, akan dibangun bertahap. Awalnya dibangun kerangka, kemudian dianggarkan lagi untuk tahap penyelesaian hingga akhir. Inilah yang dilakukan pada Toko Indonesia di Krayan, sehingga sudah hampir terealisasi pembangunannya,” beber Gubernur.
Diperkirakan, anggaran pembangunan Toko Indonesia di Sebatik, tak jauh berbeda dengan di Krayan. Yakni, alokasinya mencapai Rp 8,5 miliar.
“Bangunannya akan diberi warna Merah Putih, ini sebagai bukti keberadaan dan harkat martabat Negara Indonesia. Juga penegas bahwa perbatasan Indonesia di Kaltara tak luput dari perhatian pemerintah,” jelas Irianto.
Terkait kelanjutan pembangunan Toko Indonesia di Krayan, ditargetkan selesai konstruksi fisiknya tahun ini. Diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPR Perkim) Kalimantan Utara Suheriyatna, dana yang dialokasikan Pemprov Kaltara mencapai Rp 8,5 miliar.
“Insya Allah, selesai dibangun akhir 2019 untuk Toko Indonesia di Krayan. Setelah itu, isinya. Apa saja yang akan dijual, itu akan dikoordinasikan dengan instansi terkait,” kata Suheriyatna.
Dalam hal ini, tentunya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop-UMKM) Kaltara. Juga dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dapat memasok barang di Toko Indonesia tersebut.
“Seperti yang dikatakan Gubernur, Toko Indonesia ini akan memperkuat kedaulatan NKRI dari segi pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat perbatasan yang selama ini terus bergantung pasokan barang dari negara tetangga, Malaysia,”jelas Suheriyatna
Setelah terbangun, kebutuhan lain yang harus segera disiapkan agar Toko Indonesia di Krayan dapat segera beroperasi adalah ketersediaan air bersih dan listrik.
“Untuk hal ini, kami berupaya agar masuknya bersamaan. Jadi, begitu fisik selesai, air dan listrik pun sudah tersedia. Lalu, barang yang diperdagangkan juga sudah ada. Jadi, tinggal dioperasikan,” tutupnya.(humas)
Leave a Reply