TARAKAN, mediakaltara.com – Pasca mengalamai kebakaran, di pelabuhan Kayan I VIP tg selor kabupaten Bulungan, Kamis kemarin. Speedboat Lestari Benuanta VIP di geser ke pangkalan KSOP kelas III tarakan, guna dilakukan pemeriksaan oleh tim Pemeriksa Kecelakaan kapal, Jumat (6/12/2019).

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas III Tarakan, Syaharuddin mengungkapkan, alasan pemeriksaan ini dilakukan di Tarakan, karena Sesuai surat yang di terima dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II/Syahbandar Tanjung Selor, perihal bantuan pemeriksaan Kecelakaan kapal sehingga tim kami turunkan untuk membantu pemeriksaan kecelakaan kapal yang telah terjadi. Disamping itu Tarakan merupakan home base speed boat Lestari Benuanta VIP

“Dalam pemeriksaan kami, pada buritan bagian atas kapal terlihat hangus setelah terbakar. Ada beberapa yang kami temukan dalam kejadian tersebut yaitu auxiliary Engine, atau mesin bantu yang digunakan adalah out door Sesuai profil mesin trsebut, sementara dari keterangan awak kapal pada saat kejadian, mesin bantu tersebut tertutup oleh penutup box mesin yang mana semestinya tidak tertutup pada saat kapal tidak sedang berlayar,” ujarnya.

TIM Pemeriksa Kecelakaan kapal KSOP Tarakan melakukan Identifikasi.

Menurutnya, jika mesin bantu tersebut tertutup, maka besar kemungkinan tidak akan terjadi pergantian udara yang cepat, sementara dari profil mesin bantu trkait sistem pendinginnya menggunakan udara.”jika tertutup, kemungkinan tidak bisa menghasilkan udara segar, yang ada malah menghasilkan udara yang bersuhu panas, dan asap yang berputar dalam box tersebut. Namun kami juga tidak bisa memastikan penyebab pastinya kebakaran tersebut namun ini menjadi bahan evaluasi kedepannya,” terang Syaharuddin, kepada mediakaltara.com.

Syaharuddin membeberkan, Dari analisa yang lain, terkait arus listrik, pihaknya tidak menemukan korsleting listrik. Karena kabel pada bagian dalam, luar serta Miniature Circuit Breaker (MCB) juga tidak hangus terbakar.

“Masih berfungsi baik, hanya kabel mesin bantu yang hangus karena merupakan bagian dari mesin bantu. Sementara dari bahan bakar minyak (pertalite) yang digunakan oleh mesin bantu (auxiliary engine), menurut kami bukan penyebab trjading kebakaran. Dikarenakan hasil dari pengecekan kami, tidak terjadi kebocoran tangki atau tidak tertutup rapat oleh penutup tangki dan setelah kami sonding minyaknya ternyata masih ada minyak bahan bakar didalam tangki. Namun untuk fungsi kerjamesin dan safetynya secara detail pihak produksilah yg dapat menjelaskan bukan kapasitas kami,” tuturnya.

KONDISI bagian dalam speedboat dalam keadaan baik.

Syaharuddin menjelaskan, pihaknya juga meminta keterangan pemilik speed boat yaitu bapak H.taming, dan Jo selaku Manager. Dari keterangan kedua saksi itu diketahui bahwa bahan fiber glass yang digunakan di speed, berbeda dari biasanya. bahan ini cukup tahan dengan api terbukti pada saat terjadi kebakaran dalam waktu ± 30 menit api tidak menyebar luas dan hanya membakar area itu saja sekira kurang lebih 1 x 1,30 meter dan lantai juga tdk apa-apa dan masih dalam kondisi baik hingga kedalam cabin juga tdk ada kerusakan atau keretakan akibat hawa panas saat terbakar.

“Dari kejadian-kejadian yang kami ketahui selama ini, beberap kejadian kecelakaan kapal (kebakaran) jenis bahan fiber glass tidak ada yang tersisa hingga kemesin induknya (main engine) semua habis terbakar dalam waktu ± 30 menit sampai dengan 1 jam. Kami juga menganggap bahwa bahan fiber glass yang digunakan untuk pembuatan speed boat SB. Lestari Benuanta Vip cukup baik dan aman, namun untuk detailnya nanti pihak galangan kapal atau pemilik yang bisa menjelaskan,” pungkasnya.

Syaharuddin meminta, semua awak kapal SB.Lestari Benuanta VIP maupun yang lainnya, agar memperhatikan benda-benda disekeliling mesin bantu (auxiliary engine) tersebut Dikhawatirkan ada benda-benda yang mudah terbakar seperti barang penumpang, karung-karung, dan plastic terpal penutup barang yang bisa menyebabkan memicu kebakaran agar lebih di perhatikan. Alat pemadam juga harus selalu diperhatikan dan dirawat.

Ada beberapa langah mencegah terjadinya kejadian seperti ini, dan akan kami sampaikan ke operator,awak kapal dan pemilik sehingga ini wajib menjadi bahan evaluasi nntinya karna ini tentang fasilitas kenyamanan penumpang namun tetap mengutamakan keselamatan.

“Kami juga mengapresiasi kecepatan ABK dalam memadamkan kebakaran yang terjadi, sehingga kapal tidak terbakar habis. Pesan kami kedepanya agar semua awak kapal, operator,penumpang dan pemilik kapal khususnya agar lebih mengutamakan keselamatan, tidak merokok di daerah wilayah sekitar kapal atau didalam rungan penumpang yang bisa menilbukan kebakaran karena keselamatan merupakan tanggung jawab kita bersama. Kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi, karena dapat menimbulkan korban jiwa, serta kerugian harta benda,” tuntasnya. (rt20)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini