Jakarta: Setiap pekerjaan memiliki kesulitannya masing-masing, termasuk pekerjaan sebagai wartawan media televisi. Sebelumnya, wartawan di bidang ini harus membawa kamera dengan ukuran besar dan berat.
Kini, perkembangan dan kemajuan teknologi terutama di bidang ponsel cerdas dengan dukungan kamera berkemampuan merekam dan menghasilkan video berkualitas baik, telah cukup mampu menghadirkan bantuan untuk wartawan dalam melakukan pekerjaannya.
Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia Annisa Nurul Maulina menyebut pekerjaan wartawan dapat dibantu oleh smartphone unggulan terbaru Samsung, yaitu seri galaxy S10.
Sebab, kamera smartphone lini Samsung Galaxy S10 berbekal sejumlah fitur yang sangat berguna untuk membantu pekerjaan wartawan. Salah satu fitur tersebut adalah Super Steady, yang mampu menghasilkan video yang stabil meski direkam dengan kondisi bergerak seperti berjalan.
Fitur ini berguna bagi wartawan yang harus merekam video di lokasi ramai atau harus merekam sambil berlari. Selain itu, kemampuan merekam video dengan kualitas baik yang umumnya beresolusi besar ini juga mengharuskan perangkat untuk berbekal ruang penyimpanan berkapasitas besar.
Terlebih dengan Samsung Galaxy S10 yang berbekal kemampuan untuk merekam video dengan resolusi 4K. Untuk ini, wartawan dapat memanfaatkan ruang penyimpanan internal perangkat lini Samsung Galaxy S10 dengan dukungan kapasitas hingga 1TB serta slot microSD hingga 512GB.
“Salah satu fitur yang digemari orang awam. Salah satu improvement dibandingkan seri sebelumnya. Ada Live Focus, efek bokeh dengan fitur. Bisa atur efeknya seberapa kelihatan. Dari sisi bokehnya. Ada blur biasa, spin bokeh, zoom,” ujar Annisa.
“Untuk teknologi kamera yang bisa dipakai dengan gampang. Untuk yang lebih profesional, ada mode Pro. Bisa ubah pengaturan kamera, dari ISO sampai aperture. Sebenarnya sama seperti DSLR,” lanjut Annisa.
Selain itu, smartphone premium terbaru dari Samsung ini juga didukung oleh tiga lensa kamera belakang, yang terdiri dari lensa utama 12MP, lensa telephoto 12MP, dan lensa ultrawide 16MP. Ketiganya dapat mendukung aktivitas perekaman peristiwa yang tengah difokuskan oleh wartawan.
“Sekarang, kami tengah mengembangkan konsep mobile journalism. Sudah ada aplikasi, sehingga kami bisa melakukan siaran langsung dimanapun,” kataPemimpin Redaksi Medcom.id, Budiyanto. Dia mencontohkan, momen MRT diresmikan. “Ketika itu, Metro TV melakukan siaran langsung menggunakan smartphone,” ujarnya.
Budianto juga menyebut smartphone juga memiliki kelebihan lain selain bodi yang lebih ringkas dan ringan jika dibandingkan dengan kamera. Merekam menggunakan smartphone memungkinkan wartawan penggunanya untuk merekam video dalam acara apapun. Dia memberikan contoh liputan haji.
Tidak hanya wartawan, kemampuan yang kamera ponsel canggih seperti yang ditawarkan lini Samsung Galaxy S10 juga diakui sineas dan sutradara kenamaan Indonesia Jay Subiakto. Dia mengatakan, ponsel itu juga sangat bermanfaat bagi pekerjaannya.
Salah satu fitur yang Jay coba pada Galaxy S10 Plus adalah Super Steady. Bersama sejumlah fotografer, Jay bertandang ke Nepal pada Maret, tanpa membawa perlengkapan layaknya fotografer profesional. Hanya berbekal Galaxy S10 Plus, Jay mencoba untuk merekam video pemandangan dari Gunung Everest dari atas helikopter.
Video tersebut hadir dengan mulus tanpa gangguan guncangan, meski Jay tidak menggunakan gimbal atau stabilizer lainnya. Selain itu, fitur Super Slow Motion yang dicobanya memungkinkan Jay menghasilkan efek dramatis dengan kualitas baik.
Padahal menurut Jay, fitur slow-motion umumnya hanya dapat ditemukan pada kamera DSLR dengan frame rate di atas 60fps. (red/mk/medcom)
Leave a Reply