Malang: Presiden Joko Widodo menanggapi ancaman yang dilayangkan massa di depan Gedung Bawaslu pekan lalu. Ia meminta masyarakat menahan diri ketika Ramadan.
“Ini kan bulan puasa. Kita semua puasa, yang sabar,” kata Jokowi di Gerbang Tol Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin, 13 Mei 2019.
Kepala Negara meminta masyarakat tak terpancing beragam isu yang bergulir usai pemilu. Presiden menyerahkan kasus ancaman itu kepada pihak berwajib.
“Proses hukum serahkan kepada aparat kepolisian,” kata dia.
Sebelumnya, video berisikan seorang laki-laki yang diduga mahasiswa, Hermawan, berteriak mengancam Jokowi, viral di media sosial. Hermawan berkoar bakal memenggal kepala Jokowi.
“Siap penggal kepalanya Jokowi. Insyaallah Allahu Akbar. Siap penggal kepalanya Jokowi. Jokowi siap lehernya kita penggal dari Poso, demi Allah,” ungkap Hermawan.
Ketua Umum Jokowi Mania Immanuel Ebenezer membuat laporan di Polda Metro Jaya. Ia menuntut kepolisian menindak pengancam.
“Kejadiannya di Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) RI. Menurut kita diduga dilakukan pendukung Prabowo (calon presiden Prabowo Subianto),” ujar Ebenezer di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 Mei 2019.
Jokowi Mania juga melaporkan seorang perempuan yang mengambil video itu. Laporan ini, kata Ebener, sudah diterima kepolisian.
Setelah videonya viral, Hermawan kabur dari rumahnya di Palmerah, Jakarta Barat. Penyidik Polda Metro Jaya menangkapnya di rumah kerabatnya di Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 12 Mei 2019, pagi.
Pelaku terancam pasal berlapis. Polisi mengenakan Pasal 104 KUHP tentang tindak pidana kejahatan terhadap keamanan negara dan Pasal 27 ayat 4 juncto Pasal 45 ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 tahun 2008 tentang ITE.
Sumber: medcom.id
Leave a Reply