TANJUNG SELOR – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian, tak memungkiri jika terbentuknya Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Utara (Kaltara), salah satunya adalah atas usaha keras Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, yang tak lelah meminta kepadanya agar segera dibentuk Polda Kaltara.
“Beliau (Gubernur), beberapa kali menemui saya. Baik di kantor hingga rumah dinas. Meminta untuk segera dibentuk Polda di Kaltara. Beliau menyampaikan dengan rinci, alasan-alasannya untuk meyakinkan saya. Salah satunya, adalah kondisi geografis, jika harus ke Balikpapan (Polda Kaltim) memerlukan waktu dan biaya tinggi. Lama-lama saya merasa tertekan juga. Dan akhirnya setelah kita pertimbangkan, terbentuklah Polda Kaltara pada awal 2018 lalu,” cerita Kapolri seraya sedikit bercanda, saat meresmikan Markas Polda Kaltara di Jl Komjen M. Yasin di Kilometer 9 Desa Bumi Rayahu, Tanjung Selor, Kamis (18/7).
Kapolri pun menyampaikan sedikit kronologis terbentuknya Polda Kaltara. Selain atas ‘desakan’ Gubernur, terbentuknya Polda Kaltara juga karena berbagai pertimbangan. Di antaranya untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Kaltara. Tak hanya itu, keberadaan Polda juga mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Pertimbangan lain, karena posisi Kaltara yang berada di perbatasan negara sehingga sangat rawan terhadap gangguan keamanan, maupun tindakan ilegal lainnya,” imbuh Jenderal Polisi dengan bintang 4 di pundaknya itu.
Kedatangannya ke Kaltara, Kamis (18/7) kemarin, sebut Kapolri adalah untuk yang kedua kalinya. Pertama dilakukan pada akhir 2017. Selain untuk melihat langsung kondisi Kaltara sebagai provinsi baru, kedatangannya kala itu juga ingin mengecek kesiapan Kaltara untuk layak tidaknya dibentuk Polda.
“Ketika itu saya bersama pak Gubernur, juga pak Wagub (Wakil Gubernur) dan ketua DPRD dibawa ke sini (Mako Polda sekarang). Jujur, saat itu saya melihat kondisi bangunan ini merasa pesimis. Karena berada jauh dari kota, kondisinya juga belum layak. Di depan itu (halaman Mapolda) berlumpur. Tapi hari ini saya datang untuk kedua kalinya, merasa kaget sekaligus malu. Ternyata sekarang bangunan itu, menjadi sebuah gedung yang representatif. Sangat bagus dan layak,” kata Tito.
Melihat kondisi bangunan Polda ini, lanjut Kapolri, sama dengan saat pertama mau membentuk Polda Kaltara. Semula dirinya kurang yakin, mengingat untuk membentuk Polda membutuhkan biaya yang besar.
“Saya sempat bingung. Membentuk Polda baru, biaya besar. Namun alhamdulillah, atas usaha Pak Gubernur juga meyakinkan saya, sekaligus membantuk meyakinkan ke kementerian terkaitnya, Polda Kaltara akhirnya bisa berdiri dan sekarang sudah memiliki gedung perkantoran sendiri,” ucapnya.
Selain Markas Polda, secara bersamaan kemarin, Kapolri juga meresmikan Rumah Sakit Bhayangkara di Tarakan dan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kaltara di Malinau. Kedua fasilitas ini, merupakan hibah dari pemerintah daerah setempat. Kapolri pun menyampaikan terima kasih kepada jajaran pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan juga masyarakat Kaltara yang banyak membantu Polda Kaltara.
“Kami sangat berterima kasih. Ini bisa menjadi sejarah. Polda Kaltara merupakan satu-satunya Polda di Indonesia yang dibangun bukan dari anggaran pusat. Namun atas bantuan semua pihak di daerah,” kata Kapolri lagi.
Seperti kita ketahui, Markas Polda Kaltara menggunakan bangunan hibah dari Pemerintah Kabupaten Bulungan. Kemudian untuk rehab bangunan, berikut fasilitas pendukungnya, melalui APBD Provinsi Kaltara kita alokasikan anggaran pada 2018 lalu dengan anggaran sekitar Rp 21 miliar. Di samping itu, seperti dilaporkan tadi oleh Kapolda Kaltara Brigjen Pol. Indrajit, ada beberapa bangunan dan fasilitas yang merupakan bantuan melalui Corporate Social Responbility (CSR) dari beberapa perusahaan yang ada di Kaltara.
Sementara itu, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menyampaikan, atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan masyarakat Kaltara, berterima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kehadiran Kapolri untuk yang kedua kalinya ke Kaltara.
Irianto menegaskan, Pemprov Kaltara akan memberikan dukungan penuh keberadaan Polda Kaltara. Hal ini, karena kaitan erat dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Termasuk juga dalam hal pelayanan.
“Keamanan sangat penting. Tak hanya memberikan rasa keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. Namun juga mendukung investasi di Kaltara. Jika daerah kita aman, investor tidak segan untuk masuk. Sebaliknya jika daerah tidak aman, akan sulit mendatangkan investasi,” kata Irianto. Tak hanya kepada Polri, dukungan pemerintah provinsi juga diberikan kepada TNI, dan juga instansi lainnya yang ada di daerah.
Sebelumnya, pada Rabu (17/7) malam, Gubernur didampingi Wagub Kaltara H Udin Hianggio, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kaltara Brigjen Pol. Indrajit, Walikota Tarakan dr H Khairul dan lainnya menyambut kedatangan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Tito Karnavian di Ruang VIP Bandara Internasional Juwata Tarakan. Selanjutnya, pada Kamis (18/7) pagi Gubernur Kaltara bersama Kapolri menggunakan helikopter milik Polri menuju Tanjung Selor untuk meresmikan Mapolda Kaltara. Mereka berangkat dari Bandara Internasional Juwata Tarakan, sekitar pukul 08.30 Wita.(humas)
Leave a Reply