Jakarta: Sebagai perusahaan kebanggaan Tiongkok, Huawei tidak sendiri dalam menghadapi aksi boikot dari Amerika Serikat. Penerintah Tiongkok menyatakan akan ikut memperjuangkan Huawei melawan kebijakan Amerika Serikat lewat jalur hukum.
Dikutip dari CGTN, pemerintah Tiongkok langsung merespons kabar bahwa Google akan menunda dukungan atau kerja sama dengan Huawei divisi bisnis smartphone. Perwakilan Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lu Kang, dilaporkan langsung menggelar konferensi pers.
“Pemerintah Tiongkok akan terus menaruh perhatian terhadap perkembangan situasi tersebut dan mendukung perusahaan Tiongkok untuk membela hak mereka melalui jalur hukum,” ungkap Lu.
Pernyataan tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi. Dalam rapat politik tahunan di Tiongkok pada 8 Maret 2019.
“Gunakan hukum sebagai senjata, kami tidak akan menjadi domba yang diam saja saat dipotong,” tutur Yi dalam rekaman video yang diunggah South China Morning Post.
Yi menilai tindakan Amerika Serikat terhadap Huawei termasuk pencekalan petinggi perusahaan tersebut bukan lagi sekadar masalah perdagangan melainkan politik. Yi menegaskan pemerintah Tiongkok telah mengambil langkah penting untuk melindungi perusahaan dan warga negaranya.
Sore ini, pihak Huawei Global telah merilis pernyataan terkait langkah Google terhadap perusahaannya. Huawei menyatakan mereka telah berkontribusi banyak terhadap pengembangan dan pertumbuhan sistem operasi Android dan akan tetap memprioritaskan dukungan terhadap pengguna perangkat Huawei.
“Huawei telah memberikan kontribusi yang substansial untuk pengembangan dan pertumbuhan Android di seluruh dunia. Sebagai salah satu mitra global utama Android, kami telah bekerjasama dengan sangat erat dengan open-source mereka untuk mengembangkan ekosistem yang bermanfaat bagi pengguna dan industri,” kata Huawei Global.
“Huawei akan terus memberikan pembaruan keamanan dan layanan purna jual untuk semua produk smartphone dan tablet Huawei dan Honor yang ada yang mencakup yang telah dijual atau yang masih ada sebagai stok secara global,” klaim Huawei.
Di Indonesa, dampak kabar di atas diakui belum dirasakan oleh Huawei Indonesia termasuk pada produk Huawei P30 Series yang baru dirilis bulan lalu. Deputy Country Director Huawei Device Indonesia, Lo Khing Seng, belum mengetahui dampaknya terhadap hype penjualan Huawei P30 Series.
“Tapi kami ingin memastikan bahwa untuk Huawei P30 Series ini akan tetap mendapatkan pembaruan keamanan dan layanan purna jual seperti selayaknya,” ungkapnya. (Red/MK/medcom.id)
Leave a Reply