Jakarta: Perindo, PSI, Berkarya dan Garuda tak mampu memberikan kejutan pada Pemilu 2019. Empat partai baru itu gagal lolos ambang batas parlemen.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar mengatakan empat partai baru tersebut gagal meraih suara besar pada Pemilu 2019 akibat tak mengusung pemikiran yang berbeda. Sehingga, segmentasi pemilihnya berbenturan dengan partai besar lain, seperti PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, PKN hingga NasDem.
“Tidak ada visi misi dan perbedaan ideologi antara partai baru dengan partai lama,” ujar Rully dalam rilis hasil quick count di Kantor LSI Denny JA, Jakarta, Kamis, 18 April 2019.
Menurut dia, hanya PSI dan Berkarya yang memiliki visi misi dan ideologi berbeda dengan partai lain. Misalnya, PSI lebih mengedepankan program yang masuk ke dalam kalangan minoritas, namun hasil suaranya pun minim.
Sedangkan, lanjut dia, Berkarya mencoba untuk mengembalikan kejayaan orde baru. Partai besutan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto itu mengangkat nama Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai alat kampanye.
“Hanya dua ini yang punya titik berbeda dengan partai lain, sedangkan partai lain tidak punya titik yang khusus,” kata dia.
Berdasarkan hasil hitung cepat LSI Denny JA, hanya Perindo yang memperoleh suara 3,18 persen masih berpeluang lolos ke parlemen. Karena ada margin of error sebesar 1 persen.
Sementara itu, tiga partai lain kecil kemungkinan lantaran suaranya jauh dari syarat ambang batas parlemen 4 persen. Perolehan suara Berkarya hanya 2,41 persen, PSI 2,35 persen, dan Garuda 0,98,
Hasil quick count ini berdasarkan data yang masuk hingga 100 persen. Metodelogi yang digunakan yakni Multistage Random Sampling dengam juah sampel 2.000 TPS yang tersebar proporsional berdasarkan provinsi di Indonesia. Margin of error kurang lebih sebesar 1 persen.
Sumber: Medcom.id
Leave a Reply