TARAKAN, mediakaltara.com – Koordinasi penambahan armada saat jam operasional normal diberlakukan, masih di bahas bersama Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Tarakan dengan Dinas Perhubungan Kaltara.
Sekretaris Gapasdap Tarakan, Mulyadi menginginkan, khusus keberangkatan Tarakan-Malinau, Tarakan-Tana Tidung, Tarakan-Pulau Bunyu, Tarakan-Sebatik tidak di tambah untuk sementara ini. Namun hanya ada beberapa armada cadangan saja yang akan beroperasi.
“ini karena masih ada daerah di Kaltara wajib menggunakan rapid test. Selain itu, pergerakan arus penumpang masih belum terjadi lonjakan. Sektor perekonomian juga masih dalam kondisi sulit,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, Dinas Perhubungan Kaltara yang bertugas sebagai regulator di Pelabuhan Tengkayu I bisa melihat kondisi sebelum mempertimbangkan untuk mengembalikan jadwal speedboat.
Dari jumlah armada, hanya tujuan Tanjung Selor dan sebaliknya yang ada penambahan 2 armada. Namun, tetap dengan opsi apabila ada lonjakan penumpang pihaknya akan mempersiapkan speedboat cadangan.
“Jadi, saat ini menjadi 10 armada dengan 20 kali keberangkatan per hari. Sedangkan untuk Malinau, masa berlaku wajib rapid test hingga 7 Agustus nanti. Sekarang sudah terjadi pengurangan jumlah pasien positif Covid-19, kemungkinan Malinau juga akan mencabut wajib rapid test. Kalau penyesuaian armada mungkin terjadi dan bertahap. Kalau rapid test ke Malinau tidak wajib lagi. Tapi, untuk harga tiket tetap,” ulasnya.
Di samping persoalan armada, pihaknya meminta agar tetap menggunakan tarif tiket penyesuaian dengan harga BBM Rp 8000 sampai Rp 9000 sesuai Pergub Nomor 1 Tahun 2015 dengan ditambah penerapan phsycal distancing.
“Untuk tiket Tarakan-Tanjung Selor nantinya di harga Rp 130.000, Tarakan-Malinau Rp 280.000, Tarakan-Nunukan dan Tarakan-Sungai Nyamuk Rp 255.000, Tarakan-Tideng Pale Rp 220.000, Tarakan-Pulau Bunyu Rp 110.000 dan Tarakan-Sembakung Rp 285.000. Kami sudah terima balasan dari Dishub Kaltara. Jadi, penjadwalan masih di Gapasdap dan belum normal,” ungkapnya.
Besar harapannya, kembali normalnya operasional di Pelabuhan Tengkayu I ditambah Tarakan sudah tidak wajib rapid test untuk keluar masuk penumpang, dinilai dapat membangkitkan kembali perekonomian.“Kita tidak mau saat kondisi sudah normal, pola sudah berubah malah ada kasus positif lagi. Makanya, saat grafik perekonomian sudah mulai naik, masyarakat Tarakan harus sama-sama menjaga agar tidak kembali turun,” terang Mulyadi.
Disisi lain, Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Dinas Perhubungan Kaltara, Datu Iman Suramenggala menyebut, awalnya sempat memonitor adanya lonjakan penumpang. Sehingga mengeluarkan keputusan penormalam jadwal operasional speedboat. Pihaknya sudah memfasilitasi jadwal keberangkatan kepada Gapasdap, Namun yang menjadi penegasan, jika nantinya ada lonjakan penumpang maka Gapasdap Tarakan yang akan memfasilitasi armada tambahan.
“Dari surat edaran terakhir, kita jatah armada tujuan Tanjung Selor-Tarakan cuma 4 armada. seperti di akhir pekan itu tidak mungkin kita masih mengurus lagi administrasi penambahan armada. Kalau sekarang kan tentatif saja. Misal, penumpang ada ya berangkat,” pungkasnya.(mk86/rt20)
Leave a Reply