TARAKAN, mediakaltara.com – Gadis kecil Ayu Febiyanti, penderita kanker tulang komplikasi yang berusia 10 Tahun terpaksa menghabiskan waktunya hanya untuk berobat. Anak yatim ini merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Guna menpoang kehidupan anak-anak, Ibunya sehari-hari bekerja serabutan di Pasar Induk Bulungan.
Dania, ibu dari Febianti mengungkapkan, awal gejala anaknya bisa terkena kanker ini mendada tidk bisa berjalan. Saat di bawa ke Rumah Sakit Bulungan, anak saya mendapat rujukan di RSUD Tarakan. Dari pemeriksaan dokter anaknya di vonis kanker tulang komplikasi.
“Sudah tidak bisa duduk dan tidak bisa miring, ini dirujuk ke Makassar karena sudah tidak bisa ditangani RSUD Tarakan,” ungkap ibunya di Bandara Juwata Tarakan.
Sementara itu, Perwakilan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tarakan, Zainuddin Dalila menuturkan, pihaknya belum mengetahui berapa lama perobatan Ayu Febianti di Makassar.
“Kami nanti terus berkomunikasi dengan ibunya. Kita akan bantu pembiayaan selama hidup di sana termasuk tempat tinggal selama di sana. Ini untuk mereka yang tidak mampu, jadi BAZNAS yang biayai. Kami juga berterimakasih kepada Kapolres Tarakan bapak AKBP Yudhsitira Midyahwan, karena datang ke bandara dan memberi bantuan kepada anak ini,”terangnya.

Ditambahkan Anggota BAZNAS Tarakan, Juliansyah, bantuan terhadap Ayu Febiyanti ini hasil koordinasi BAZNAS Kaltara, Bulungan, dan Tarakan yang akhirnya sepakat membiayai semua proses pengobatan Febianti.
“Dengan bantuan dari beberapa donatur, termasuk Kapolres Tarakan kemudian Febianti bisa diberangkatkan ke Makassar untuk berobat. Jadi anak ini termasuk mustahi, karena tidak memiliki kemampuan untuk dirawat.
Ia menjelaskan, Ayu Febiyanti awalnya mengalami sakit biasa saja. Namun ketiga diperiksa ternyata mengidap kanker tulang,”Bahkan sudah komplikasi, merambat ke objek vital yang ada di dalam tubuhnya. Kondisi ibu Febiyanti hanya bekerja serabutan, membuat pengobatan pun juga terbatas. Jadi untuk pembiayaan sementara ada bantuan dari BPJS, Provinsi dan RSUD dalam proses. Jadi, semua ditanggung BAZNAS dulu. Perjalanan ke Makassar, karena Febianti tidak bisa duduk, harus baring, jadi mengeluarkan Rp13,5 juta didampingi ibu, saudara dan satu perawat dari RSUD Tarakan,” tutupnya. (rt20)