Latma Angkatan Darat Tiga Negara, Antisipasi Kejahatan di Wilayah Perbatasan

Tarakan, mediakaltara – Sadar adanya kejahatan di wilayah perbatasan, tiga negara yang tergabung dalam Indomalphi (Indonesia – Malaysia – Filipina) Middle Land Exercise 2019, menggelar latihan bersama di kota Tarakan. Latihan ini Resmi Dibuka Oleh Dirjen Strahan Kemenhan RI Mayjen TNI Rizerius Eko Handisancoko SE.S.A.P.M.Si, di Batalyon Infantri Raider 613/Raja Alam, Senin (29/7/2019).

Mayjen TNI Rizerius Eko Handisancoko SE.S.A.P.M.Si Mengatakan, Middle Land Exercise 2019 yang saat ini akan dilaksanakan merupakan latihan lanjutan, kegiatan latihan yang sebelumnya telah diselenggarakan pada tahun 2018 dengan Metode Table Top Exercise (TTX) dan Subject Matter Expert Exchange (SMEE) On Sniper.

“Adanya Indomalphi ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama perbatasan diantara tiga negara dalam rangka meningkatkan daya Tangkal dan mengantisipasi aksi terorisme serta kejahatan lintas negara lainnya guna berkontribusi pada perdamaian keamanan stabilitas dan kemajuan ekonomi di wilayah kawasan. Kita berharap latihan bersama Indomalphi ini dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan yang berarti dan mencapai tujuan dengan sasaran latihan yang telah ditentukan,” ungkapnya.

Prajurit Tentera Darat Malaysia Mencoba pistol jenis G2 Combat Kal. 9 mm usai upacara pembukaan Indomalphi Middel Land Exercise 2019.

Jendral Bintang dua ini menjelaskan, Setiap prajurit harus memiliki motivasi yang tinggi dan penguasaan taktik dan teknik bertempur guna mendukung keberhasilan Latihan Bersama dengan gembira penuh semangat dan menunjukkan performa terbaik sebagai prajurit yang dibanggakan.

“Dalam Latihan kali ini kita akan menyamakan Standart Operating Procedur (SOP), karena angkatan di tiap negara memiliki SOP yang berbeda-beda, Jadi nanti saat pelaksanaan dari Malaysia dan fhilipina masuk di peleton AD kita. Apabila ada SOP berbeda maka kita diskusikan bersama untuk menyamakannya. Latihan ini juga Bukan join operasi namun lepih pada koordinasi operasi, dimana masing – masing Negara melaksanakan operasi di wilayahnya, jika terjadi tindak kejahatan maka tim patroli saling berkoordinasi,” terangnya.

Lanjut Dirjen Strahan, latihan bersama ketiga negara ini akan melibatkan 180 personil dan berlangsung selama 13 hari dengan materi tembak reaksi, tembak tepat, pertempuran jarak dekat dengan serbuan permukiman, patroli keamanan penembakan Sniper dan materi non combatant Evacuation.ujarnya.

“Hal ini dibentuk guna menjaga keamanan bersama dari ancaman terorisme dan trans internasional crimes di wilayah Indonesia Malaysia dan Filipina. seiring dengan perkembangan lingkungan strategis di kawasan maka Menteri Pertahanan ketiga negara sepakat untuk memperluas aspek kerjasama dalam bentuk Indomalphi,” tutupnya. (rt20)


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *