Riyadh: Ketua PDI Perjuangan Arab Saudi Sharief Rachmat menyebut Muhamad Jumhur Hidayat gagal menjadi KepalaBadan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Jumhur dianggap tak bisa melayani dan melindungi para TKI.
“MJH (Muhamad Jumhur Hidayat) lebih baik berpikir soal kegagalan kinerja beliau saat menjabat menjadi Kepala BNP2TKI dibanding tuduh sana-sini soal pemilu curang,” kata Sharief, Selasa, 14 Mei 2019.
Kegagalan Jumhur, lanjut dia, bisa diindikasikan dari maraknya pemerasan melalui program Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN), pengadaan transportasi bus pemulangan TKI dari Cengkareng. dan penukaran uang di bandara. Pemerasan juga terjadi melalui asuransi, penempatan TKI ke Korea Selatan, dan pengenaan bunga 40 persen bagi TKI yang berutang di koperasi.
“Sebagai penggiat TKI, saya melihat MJH sangat bertolak belakang. Di satu sisi beliau menuduh ada kecurangan dalam pemilu, di sisi lain beliau tak sadar diri saat menjabat sebagai Kepala BNP2TKI marak pemerasan dan kecurangan yang korbannya para TKI,” ucap dia lagi.
Sharief ingin KPK ikut menelusuri maraknya kecurangan dan pemerasan tersebut. Menurutnya, pembersihan segala bentuk korupsi ini sejalan dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo.
“Apakah ada keterlibatan atau pemimpinnya membiarkan, di situ bisa ditelusuri. Anjuran tersebut bagian agar visi misi Presiden Joko Widodo untuk melakukan pembersihan segala bentuk korupsi berjalan sukses dan agar tidak ada lagi TKI yang jadi korban,” ungkap dia.
Sumber: medcom.id
Leave a Reply