Bangkok: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin pertemuan ke-12 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) KTT ke-34 ASEAN di Grand Hall Hotel Athenee, Bangkok, Thailand. Jokowi menyebut kerja sama ketiga negara sebagai kolaborasi segi tiga emas yang saling menguntungkan.
“Kerja sama IMT-GT telah banyak berkontribusi dalam membangun perekonomian sub-kawasan, termasuk meningkatkan daya saing di daerah-daerah, meningkatkan konektivitas, serta meningkatkan nilai perdagangan, pariwisata, dan investasi,” kata Jokowi di Bangkok, Minggu, 23 Juni 2019.
Tantangan ke depan bagi IMT-GT menurut Presiden Jokowi, tidak saja bagaimana mempertahankan capaian selama ini. Namun juga memastikan agar pembangunan dapat dilakukan lebih berkelanjutan dan tidak menghamburkan sumber daya.
“Selain itu dalam dinamika perekonomian global dan kawasan yang penuh dengan ketidakpastian, penting bagi kerja sama IMT-GT untuk terus meningkatkan sinergi dan kordinasi dalam kerja samanya,” ujar Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan tiga hal yang menjadi pandangan nasional Indonesia dalam kerja sama tiga negara itu. Pertama, pengembangan dan penyelesaian proyek-proyek konektivitas fisik, sejalan dengan salah satu fokus implementasi IMT-GT Vision 2036.
“Indonesia sendiri berkomitmen kuat untuk selesaikan berbagai proyek infrastruktur konektivitas di Sumatera seperti jalan tol Trans Sumatera, jalur kereta api, dan pelabuhan, serta jalur pelayaran antara Dumai-Malaka untuk peningkatan perdagangan lintas batas antara Indonesia dan Malaysia,” ungkapnya.
Pengembangan konektivitas fisik, lanjut Jokowi, juga diperlukan dalam mendorong pengembangan bidang pariwisata di kawasan IMT-GT. “Salah satu potensi besar yang ada adalah untuk marine tourism yang meliputi pariwisata cruise dan yacht serta pengembangan sumber daya manusia pelaku usaha sektor pariwisata,” ujar Jokowi.
Kedua, pentingnya pertumbuhan ekonomi di kawasan IMT-GT bersifat berkelanjutan dan inklusif. Jokowi menilai, sektor pertanian memiliki peran penting dalam berkontribusi kepada pembangunan berkelanjutan dan inklusif di sub-kawasan ini.
“Komoditas seperti karet dan kelapa sawit memiliki multiplier efek besar terhadap perekonomian masyarakat IMT-GT. Untuk itu, kita perlu untuk terus tingkatkan kerja sama konkret dalam memajukan industri karet dan kelapa sawit,” ucap Jokowi.
Ketiga, keunggulan dan potensi masyarakat di sub-kawasan di sektor industri halal turut didorong manfaatnya. Selain itu, kerja sama IMT-GT perlu mendorong penguatan kerja sama sektor-sektor usaha UKM halal yang berorientasi ekspor maupun halal start-up.
“Dalam kaitan ini, Indonesia bermaksud menyelenggarakan Halal Summit 2020 pada bulan Oktober 2020. Indonesia mengharapkan Halal Summit membuka peluang industri halal di kawasan kita,” pungkas Jokowi. (red/mk/medcom.id)
Leave a Reply