JAKARTA, mediakaltara.com – Residivis kasus pembunuhan John Refra alias John Kei mengecap dunia kekerasan sejak kecil. John kecil kerap adu pukul dengan teman saat masa sekolah.
“Saya dari kecil sudah hobi berkelahi,” kata John Kei saat berbicang dengan Andi F Noya dalam Program Kick Andy: Pengakuan John Kei dari Balik Nusakambangan dikutip Medcom.id, Selasa, 23 Mei 2020.
John bercerita, sepulang sekolah kakak seniornya selalu mencari adik-adik kelas untuk adu pukul. Mereka berkelahi satu lawan satu.

Perkelahian itu dilakukan sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). John tak masalah dengan itu. Dia justru senang.
Perkelahian juga yang membuat pria kelahiran Kei, Maluku Tenggara, Ambon, itu meninggalkan kampung halamannya. John bercerita, pada umur 18 tahun ia berkelahi hingga berurusan dengan kepolisian. John saat itu bakal disidang karena perbuatannya.
“Waktu saya di Tual, ada Kapal Niaga 14 masuk mau tujuan ke Surabaya. Waktu itu saya sama adik sepupu saya, karena dia ngomong ada kapal tujuan ke Surabaya yaudah kita ke Elat (pelabuhan laut), langsung naik kapal. Melarikan diri,” cerita John.
John berhasil kabur dan tinggal di rumah saudaranya di Surabaya yang merupakan pelayan gereja. Meski begitu, hidup John tak berubah.
Puncaknya, ketika ia sambil mabuk dan menikmati bakso. John tidak membayar makananya. Hal itu memunculkan keributan. John lagi-lagi berkelahi.
“Sempat dibawa ke Kantor Koramil akhirnya Bung Benny (saudara John Kei) telepon Koramil saya dilepas. Lalu saya putuskan saya harus ke Jakarta,” beber John.
John lalu pergi merantau ke Jakarta. Penagih utang itu semakin ‘galak’ di Ibu Kota.
John sempat bekerja sebagai sekuriti di sebuah hostel di Jalan Jaksa, Jakarta Pusat. Dia membunuh seseorang yang melalukan keributan di tempat ia bekerja.
Akibatnya, dia dihukum penjara pada umur 22 tahun. “Waktu itu saya tidak merasa menyesal. Saya merasa jago kalau bunuh orang,” kata John.
Perkelahian demi perkelahian dilakukan John hingga kini. Teranyar, John diduga melakukan pembunuhan berencana terhadap pamannya, Nus Kei.
John Kei memerintahkan anak buahnya menghabisi keluarga Nus Kei di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Seorang anak buah Nus Kei, Yustus Corwing alias ER, tewas kena bacok dan satu anak buah lainnya, Angky, empat jari tangan kanannya putus.
John Kei juga memerintahkan anak buah lainnya merusuh di rumah Nus Kei di perumahan Green Like City, Klaster Australia, Cipondoh, Tangerang, Banten. Kediaman Nus Kei diacak-acak, hingga gerbang perumahan ‘diamuk’.
Akibat kejadian itu, seorang sekuriti, Nugroho Adi Wibowo, tertabrak dan pengemudi ojek online, Andreansah, tertembak pada bagian jempol kaki kanan. Polisi menangkap John Kei dan 29 anak buahnya usai kejadian. (medcom.id)
Leave a Reply