Nunukan – Terjadinya pemadaman listrik bergilir yang terjadi di Nunukan hingga saat ini yang menjadi keluhan masyarakat, pemerintah Kabupaten Nunukan melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setkab Nunukan Robby N Serang memanggil memanggil Manager PLN Rayon Nunukan untuk menggelar pertemuan untuk mengetahui secara pasti mengenai penyebab terjadinya pemadaman pada rabu (15/5).
Manajer PT PLN (Persero) Rayon Nunukan Fajar Setiayadi menyampaikan terjadinya pemadaman listrim terjadinya akibat kerusakan mesin PLTMG di Sebaung serta adanya perbaikan secara berkala mesin tenaga diesel juga mengalami perbaikan secara berkala, sehingga pasokan listrik mengalami penurunan hingga 1,5 Mega Wat (MW).
“Beberapa pembangkit listrik ini mengalami kerusakan awal bulan puasa lalu. Di antaranya 1 unit mesin berkapasitas 1 Mega Wat (MW) dan PLTG yang berada di Sebaung yang menjadi mitra di PT Bugag juga mengalami kerusakan.
Fajar Mengatakan akibat terjadinya kerusakan mesin pembangkit listrik daya pasok listrik mengalami penurunan sekitar 1.5 Mega Wat (MW). Sedangkan pola masyarakat dalam pemakain listrik mengalami perubahan dalam bulan ramadhan, beban puncak terjadi pukul 17.00 WIT hingga pukul 05.00 WIT lebih banyak menggunakan listrik pada malam hari dari pada siang hari, sehingga kebutuhannya lebih meningkat dari hari biasanya.
“Pola masyarakat dalam pemakain listrik mengalami perubahan sehingga beban puncak dimulai sore hingga malam dan menghimbau menggunakan listrik lebih hemat,” ungkapnya.
Robby N Serang SH menyatakan terjadinya kerusakan mesin oleh PT PLN maupuan mesin yang dikelolah PT Bugag mengalami kendala maupun kerusakan maka dipastikan pasokan listrik akan mengalami masalah, hal ini disebabkan dengan kebutuhan listrik dengan produksi listrik saat ini tidak seimbang.
“Cadangan Mesin maupun cadangan pasokan listrik saat ini tidak ada, sehingga jika terjadi kerusakan pembangkit listrik milik PT PLN Maupun PT Bugag maka dipastikan pasokan listrik mengalami penurunan yang dipastikan terjadinya pemadaman,” ungkapnya.
Sehingga menurut Robby, untuk mengatasi terjadinya persoalan ini terjadi secara terus menurus kedepannya perlu dilakukan terobosan untuk mengatasi persoalan listrik diantaranya memfasilitasi PT PLN untuk mendapatkan mesin pembangkit cadangan sehingga bisa mengantisipasi kekurangan daya seperti yang terjadi saat ini. Sehingga tidak berpengaruh pada perekonomian masyarakat maupun investasi di Nunukan.
“Bisa dibayangkan jika terhenti, beberapa banyak uang yang hilang dan berapa banyak kerugian yang terjadi. Sehingga Pemerintah Kabupaten Nunukan akan melakukan koordinasi ke provinsi, maupun tingkat cabang hingga Kementerian BUMN, untuk kedepannya agar pertumbuhan perekonomian Nunukan tetap terjaga,” jelasnya.
Kedepannya Robby juga mengimbau agar PLN maupun PT Bugag selalu koordinasi dengan pemerintah daerah sehingga jika sewaktu-waktu ada persoalan serupa, pemerintah punya kewajiban untuk memberikan dukungan.
“Atas pemadaman listrik bergilir ini, PLN juga harus memperhatikan fasilitas umum. Seperti RSUD, pusat-pusat pelayanan perintah, pusat perdagangan dan daerah rawan, jangan sampai gelap total. Ini bulan Ramadan, penjadwalan harus dikoordinasikan. Jangan padamkan pada saat orang berbuka puasa dan saat tarawih,” pesannya. (ayu/tus/humas)
Leave a Reply