IHSG Diproyeksi Menghijau Usai Pilpres 2019

Jakarta: Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Amerika Serikat (AS) berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu 17 April. Sektor kesehatan mencatat penurunan persentase terbesarnya dalam empat bulan, yakni 2,9 persen seiring kekhawatiran mengenai kemungkinan perubahan kebijakan AS, termasuk proposal Medicare for All.

Dari data ekonomi, defisit perdagangan AS turun ke level terendahnya dalam delapan bulan pada Februari 2019. Sedangkan Tiongkok mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 6,4 persen secara tahun ke tahun (yoy) pada kuartal I-2019, di atas ekspektasi konsensus.

Samuel Research Team mengatakan kemarin atau tepatnya Rabu, 17 April warga Indonesia sudah melaksanakan haknya memilih Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024. Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas dan beberapa lembaga survei yang cukup kredibel, pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin unggul dengan perolehan suara 54,52 persen.

“Kami estimasikan IHSG berpotensi menguat seiring pelaku pasar merespons positif hasil sementara ini. Sentimen keunggulan pasangan Jokowi ini diperkirakan mendorong pergerakan pasar dan kurs rupiah selama beberapa pekan ke depan,” kata Samuel Research Team, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Kamis, 18 April 2019.

Bahkan, lanjut Samuel Research Team, nilai tukar rupiah mampu langsung melesat di level Rp13.975 per USD. “Saham pilihan kami bila Jokowi yang menang yakni WIKA, WSKT, PTPP, ADHI, WTON, WSBP, JSMR, ICBP, INDF, GGRM, HMSP, RALS, BBNI, BMRI, DMAS, dan BEST,” tukas tim analis Samuel Research Team.

Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average turun 3,12 poin atau 0,01 persen menjadi 26.449,54 poin. Indeks S&P 500 turun 6,61 poin atau 0,23 persen menjadi 2.900,45 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 4,15 poin atau 0,05 persen menjadi 7.996,08.

Sektor perawatan kesehatan S&P 500 ditutup 2,89 persen lebih rendah, menyusul penurunan sebelumnya. Saham raksasa perawatan kesehatan AS, UnitedHealth Group, turun 1,86 persen pada Rabu 17 April, setelah merosot 4,01 persen pada sesi sebelumnya. Saham Alexion Pharmaceuticals dan DaVita, jatuh masing-masing sebesar 8,05 persen dan 7,72 persen.

Sektor perawatan kesehatan adalah salah satu di antara kelompok berkinerja terburuk tahun ini, karena seruan untuk harga obat yang lebih rendah dan perdebatan tentang rencana perawatan medis di Amerika Serikat telah membebani sektor ini, para ahli mencatat.

Saham Qualcomm melonjak 12,25 persen menyusul lonjakan 23,21 persen pada sesi sebelumnya. Ini dipicu oleh berita bahwa perusahaan dan Apple telah menyelesaikan gugatan tentang perselisihan royalti. Saham Apple juga ditutup 1,95 persen lebih tinggi. Wall Street juga mencerna sejumlah besar laporan laba perusahaan yang baru dirilis.

Sumber: Medcom.id


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *