TANJUNG SELOR – Guna menyuplai kebutuhan listrik di wilayah ibukota provinsi Kaltara dan sekitarnya, dua pembangkit listrik akan yang dibangun sejak beberapa tahun lalu, segera dioperasikan. Kedua pembangkit tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dengan kapasitas 3×7 Megawatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2×7,5 MW di Gunung Seriang, Tanjung Selor.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltara Ferdy Manurun Tanduklangi mengatakan, sesuai informasi dari pihak PLN Persero UP-3 Berau, melalui manajernya, Albert Sitompul, menyebutkan, dua Pembangkit tersebut, ditargetkan sudah bisa operasi pada Mei (bulan depan).
“Jika tidak ada halangan, PLTMG Gunung Seriang akan segera beroperasi bulan depan,” kata Ferdy, mengutip pernyataan Albert Sitompul.
Di Gunung Seriang sendiri, kata dia, terdapat dua pembangkit yang dibangun pemerintah bersama PLN. Dengan dua pembangkit ini, diyakini akan mampu memenuhi kebutuhan listrik di Bulungan dan bahkan ke beberapa daerah di sekitarnya.
“Ini untuk mengantisipasi terjadinya beban puncak listrik yang digunakan masyarakat,” bebernya.
PLTMG Gunung Seriang akan beroperasi dengan sistem LNG yang lebih efisien dan lebih mudah kendali keamanan lingkungan daripada pembangkit yang menggunakan batubara sebagai sumber energi.
Saat ini masih dilakukan pertimbangan untuk pasokan gas yang mensupplay bahan bakar PLTMG. Selain itu, dari Gunung Seriang juga direncanakan akan masuk sistem kelistrikan interkoneksi dengan Kalimantan Timur lewat jaringan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) yang membentang dari Tanjung Redeb, Berau ke Tanjung Selor.
Pembangunan SUTT sendiri, lanjutnya, masih dalam konstruksi. Nantinya untuk distribusi hingga dapat dinikmati oleh masyarakat di Gunung Seriang, daya yang mengalir dari Tanjung Redeb Wilayah Kalimantan Timur akan masuk dan di olah terlebih dahulu di Gardu Induk (GI) Tanjung Selor.
“Dengan saling terkoneksi atau terhubung, terjadi saling suplai daya dari banyak pembangkit sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa dilayani dengan pembangkitan dan transmisi yang lebih efisien,”katanya.
Sementara itu, saat ditemui di ruang kerjanya, Kepala Bidang Energi dan Ketenagalistrikan, Dinas ESDM Kaltara, Yosua Batara menyebutkan, bahwa PLTMG Gunung Seriang akan diserahterimakan kepada PT PLN (Persero) pada bulan depan yakni berupa 1 unit mesin pertama. Untuk 1 unitnya mesin lainnya akan diserahkan pada bulan Juni mendatang.
Dikatakannya, PLTMG Gunung Seriang sebenarnya ditargetkan beroperasi pada Februari tahun ini, namun karena beberapa kendala di lapangan, butuh waktu lebih lama untuk penyelesaiannya.
“Sekarang ini sementara dilakukan pengetesan pada PLTMG. Dalam rangka pengetesan itu memang dibutuhkan energi listrik sampai 550 KvA. Dengan adanya keadaan kekurangan daya seperti ini jadi terhambat proses pengetesannya. Namun proses itu tetap dilakukan pada malam hari saat beban puncak lepas. Jadi tidak ada kegiatan masyarakat yang terganggu,” sebutnya.
Saat ini, perkembangan proses pembangunan PLTU Gunung Seriang sudah sekitar 44,67 persen per Februari 2019 lalu. PLTU ini mempunyai kapasitas daya yaitu 15 Megawatt (2×7,5 Megawatt). Dijelaskan, pembangunan PLTU memang membutuhkan waktu yang lama daripada PLTMG karena mempunyai berbagai macam komponen yang harus disiapkan dengan cermat seperti boiler atau turbin.
“Kondisi kelistrikan di Kaltara sendiri belum sepenuhnya memadai, khususnya di kabupaten Bulungan yang tengah mengalami defisit daya. Namun untuk kabupaten/kota lain seperti Malinau, Nunukan, Tana Tidung, dan Kota Tarakan bisa dipastikan kondisi listriknya tidak kekurangan karena mengalami surplus daya yakni sebesar 1 Megawatt (MW). Untuk diketahui Kabupaten Nunukan, 3,8 MW untuk Kabupaten Malinau, 1,6 MW untuk Kabupaten Tana Tidung, dan 3,3 MW untuk Kota Tarakan dari beban puncak masing-masing kabupaten/ kota,”jelasnya. (humas)
Leave a Reply