TANJUNG SELOR – Menjelang hari raya Idulfitri 1440 Hijriah atau 2019 Masehi, jumlah arus mudik penumpang berangkat, utamanya yang melalui jalur udara mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Berdasar hasil monitoring arus mudik lebaran yang dilakukan Dinas Perhubungan Kalimantan Utara (Kaltara), jumlah penumpang yang meninggalkan Kaltara dengan menggunakan pesawat di Bandara Juwata Tarakan, ada penurunan sebesar 26,53 persen dibanding tahun sebelumnya.
Disebutkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Udara dan Perkeretaapian Dishub Kaltara Andi Nasuha, pada 2 Juni 2019 atau H – 3 menjelang lebaran, tercatat sebanyak 1.429 orang dengan menggunakan 9 maskapai yang berangkat dari Bandara Juwata Tarakan. Angka ini menurun dibandingkan pada Lebaran 2018 yang mencapai 1.945 orang dengan 16 maskapai penerbangan.
“Demikian pula pada hasil monitoring untuk jumlah kedatangan penumpang, yang juga mengalami penurunan dibandingkan pada 2018, yakni sebesar 39,32 persen. Tahun ini, data per H-3 kemarin jumlah penumpang yang datang 855 orang. Sementara pada 2018 pada H-3 mencapai sebanyak 1.409 orang,” kata Andi.
Andi menjelaskan, banyak faktor penyebab terjadinya penurunan jumlah arus mudik baik kedatangan maupun keberangkatan melalui jalur penerbangan. Antara lain, berkurangnya jumlah maskapai yang melayani penerbangan ke Bandara Juwata Tarakan. Kemudian juga naiknya harga tiket yang sudah terjadi sejak awal 2019 lalu.
“Dari hasil pantauan kami, harga tiket yang mahal, dan biaya bagasi juga cukup mahal sehingga banyak penumpang yang memilih moda transportasi lain,” jelasnya.
Dishub Kaltara, lanjutnya, terus melakukan monitoring. Terkhusus di bidangnya, monitoring dilakukan di sejumlah bandara yang ada di Kaltara.
“Kalau untuk penumpang pesawat, paling dominasi itu dari kalangan pengusaha, dan para Aparaur Sipil Negara (ASN). Kami bersama pihak bandara akan terus memantau perkembangan arus mudik dan arus balik di Kaltara,” katanya lagi.
Terkait jumlah keberangkatan kargo melalui Bandara Juwata Tarakan, Andi membeberkan, tahun ini juga terjadi penurunan dibandingkan 2018, yakni sebesar 51,97 persen. Berdasarkan data yang didapat, tahun lalu itu jumlah kargo sebesar 13.686 Kilogram (Kg). Sementara tahun ini hanya sebanyak 6.574 Kg.
Tak hanya di Bandara Juwata Tarakan, Andi mengatakan penurunan jumlah penumpang pada arus mudik lebaran tahun ini juga terjadi di Bandara RA Bessing Malinau. Pada 2 Juni 2019 atau H – 3 menjelang lebaran, jumlah penumpang keberangkatan menurun 4,66 persen, sedangkan pada kedatangan turun sebesar 10 persen.(humas)
Data Monitoring Angkutan Lebaran 2019 Bandar Udara Juwata Tarakan, H-3 (2 Juni 2019) :
Kedatangan
Pesawat :
Reguler 2018 : 16 mov
Reguler 2019 : 9 mov
Pertumbuhan mov : -43,75 persen
Penumpang :
Reguler 2018 : 1.409 Orang
Reguler 2019: 855 Orang
Pertumbuhan pnp : -39,32 persen
Kargo :
Reguler 2018 : 13.686 Kg
Reguler 2019 : 6.574 Kg
Pertumbuhan Kargo : -51,97 persen
Keberangkatan
Pesawat:
Reguler 2018 : 16 mov
Reguler 2019 : 9 mov
Pertumbuhan mov: -43,75 persen
Penumpang :
Reguler 2018 : 1.945 Orang
Reguler 2019 : 1.429 Orang
Pertumbuhan pnp: -26,53 persen
Kargo :
Reguler 2018 : 4,809 Kg
Reguler 2019 : 2.551 Kg
Pertumbuhan Kargo: -46,95 persen
Data Monitoring Angkutan Lebaran Tahun 2018 dan Tahun 2019 Bandar Udara Malinau H-3 ( 2 Juni 2019) :
KEDATANGAN
Pesawat :
2018 : 11
2019 : 2
Pertumbuhan : – 450,00 persen
Penumpang :
2018 : 60
2019 : 54
Pertumbuhan : -10,00 persen
Kargo :
2018 : 3
2019 : 10
Pertumbuhan : 233,33 persen
KEBERANGKATAN
Pesawat :
2018 : 12
2019 : 2
Pertumbuhan: -500,00 persen
Penumpang :
2018: 150
2019: 143
Pertumbuhan: -4,66 persen
Kargo
2018 : 12
2019 : 22
Pertumbuhan : 83,33 persen
Sumber : Dishub Kaltara, 2019
Leave a Reply