Jakarta: Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Amien Rais pesimistis gugatan sengketa perselisihan hasil pemilu (PHPU) 2019 yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) bisa mengubah hasil. Meski begitu, ia menyebut Kubu Gerakan Kedaulatan Rakyat itu meredam.
“Saya pesimis MK mengubah keadaan. Tapi, berbarengan dengan masuk ke MK itu, maka gerakan rakyat akhirnya juga cooling down,” kata Amien di Polda Metro Jaya, Jumat, 24 Mei 2019.
Amien mengatakan, BPN tidak mengakui hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Itu lah salah satu alasan gugatan sengketa PHPU diajukan ke MK.
“Kalau sampai terjadi kecurangan yang bersifat terstruktur, masif, dan sistematif, maka tentu kita tidak perlu lagi mengakui hasil KPU itu. Sesungguhnya kami tau, BPN ini tidak mengakui. Tapi, kita dipaksa oleh jalur hukum,” ungkap Amien.
Diberitakan sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno akan mengajukan gugatan ke MK malam ini pukul 20.45. Untuk diketahui, hari ini merupakan jadwal akhir pengajuan sengketa Pilpres ke MK pukul 24.00 WIB.
Gugatan ke MK akan dipimpin langsung oleh Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Hashim Djojohadikusumo. Yang tidak lain adalah adik kandung Prabowo Subianto.
“Saya menunjuk penanggung jawab untuk gugatan ke MK ini Pak Hashim Djodjohadikusumo,” kata Sandiaga di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Mei 2019.
Berkas-berkas gugatan masih dimatangkan tim advokasi hukum BPN yang telah ditunjuk. Di antaranya, dua anak buah Anies Baswedan yang tergabung dalam Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Bidang Harmonisasi Regulasi Rikrik Rizkian dan Bidang Pencegahan Korupsi Bambang Widjojanto. Serta pakar hukum tata negara Irman Putra Sidin dan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia era kabinet Indonesia bersatu II Denny Indrayana. (Red/MK/Medcom)
Leave a Reply