Ramadan Waktu Tepat untuk Rekonsiliasi Nasional

Jakarta: Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Wasekjen PBNU) Masduki Baidlowi menghimbau masyarakat kembali ke fitrah manusia yang suci dan bersih pada bulan Ramadan ini. Sehingga gesekan politik pemilu kemarin dapat diminalisir.

Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saling bersalaman seusai debat capres.

“Momentum bulan ramadhan menuju idul fitri ini menjadi rekonsiliasi nasional yang baik,” katanya di Breaking News Metro TV, Jakarta Barat, Senin, 3 Juni 2019.
 
Dia meminta elit politik yang berseteru pada pilpres 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk melakukan rekonsiliasi. Agar membuat masyarakat turut mengikuti.

“Masyarakat indonesia paternalistik, kalau bos nya, kiainya, pimpinan partai, calon presidennya ada rekonsiliasi titik temu secara simbolik akan berpengaruh ke bawah,” ucap Masduki.

Sementara itu, Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra menuturkan semangat Ramadhan dengan tujuan pengendalian diri akhirnya ternodai. Sebab, sebagian masyarakat melakukan demo berakhir kekerasan pada bulan suci ini.
 
“Masih ada sebagian masyarakat kita tidak bisa mengendalikan diri, melakukan demo, melakukan aksi yang kemudian berakhir kekerasan tgl 21-22 (Mei) itu. Patut kita sayangkan,” terangnya.

Lanjutnya, masyarakat perlu menjalani ibadah puasa dan menghilangkan hawa napsu kekuasaan pada sisa ramadhan sejak 22 Mei. Sehingga saat masuk Hari Raya Besar Idul Fitri, masyarakat mampu kembali kepada kesucian.

“Jangan kemudian dikendalikan hawa napsu yang terkait dengan politik keduniaan. Sangat bertentangan dengan idul fitri,” tutup Azyumardi. (red/medcom)


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *