Jakarta: Produk kayu Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi sebesar USD5,64 juta dalam pagelaran Interzum di Cologne, Jerman, pekan lalu.
Interzum merupakan pameran yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali, menampilkan produk mebel dan desain interior dari seluruh dunia. Tahun ini, Interzum diikuti 1.805 peserta yang berasal dari 60 negara. Selama empat hari pelaksanaan, pameran dikunjungi sekitar 74 ribu orang.
Pada perhelatan tahun ini, Paviliun Indonesia menampilkan tiga perusahaan yaitu PT Hasil Albizia Nusantara dengan produk plywood dan blockboard, PT Pinako Rotari Permai dengan produk trilayer door core, barecore, blockboard, garden tile dan decking serta PT Rama Gombong Sejahtera dengan produk barecore, blockboard, plywood, door core, three layer board, LV/LVB dan cross grain face.
“Partisipasi ini merupakan cara Kementerian Perdagangan dan perwakilan Pemerintah RI di Jerman untuk memperkenalkan produk kayu Tanah Air yang sudah menerapkan sertifikasi sistem verifikasi dan legalitas kayu (SVLK) ke pasar Uni Eropa, khususnya Jerman,” ujar Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg Risnawaty, seperti dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 30 Mei 2019.
Selain menjajakan produk, paviliun nusantara juga mempromosikan Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan dihelat pada 16-20 Oktober 2019 di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten.
Berdasarkan data statistik perdagangan, sejak Januari hingga Maret 2019, ekspor produk kayu lapis (plywood) dengan kode HS 4412 ke Jerman tercatat sebesar USD10,1 juta, tumbuh 16,04 persen dibandingkan periode yang sama di 2018 yang hanya USD8,3 juta. Adapun, total ekspor ke Jerman untuk produk yang sama, sepanjang 2018, mencapai USD33,5 juta, melonjak tipis 0,71 persen dari capaian tahun sebelumnya yakni USD33,3 juta. (Red/MK/Medcom)
Leave a Reply