Jakarta: Polisi mengeklaim suasana kondusif usai penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Tak ada laporan gangguan keamanan usai pemungutan suara.
“Sampai saat ini situasinya bisa dikatakan kondusif. Masyarakat masih bisa menikmati kegiatan-kegiatannya, kemudian toko-toko yang buka,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, 18 April 2019.
Argo mengakui memang ada keributan di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS). Namun, masalah itu dapat dikendalikan dengan baik. Keributan itu tidak menimbulkan kekhawatiran hingga terjadi. kerusuhan besar. “Ya masih kondusif,” aku Argo.
Argo mengatakan, pengamanan belum selesai. Sebanyak 23 ribu personel yang dikerahkan masih bersiaga. “Pengamanan masih berjaga jika ada terjadi hal yang tidak diinginkan,” ungkap dia.
Pada pemungutan suara di TPS 75-84 di Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat, tujuh diduga anggota Front Pembela Islam (FPI) membuat keributan. Mereka datang ramai-ramai dengan menggunakan pakaian khasnya dan mengenakan pin garuda merah.
Pin yang mereka gunakan identik dengan simbol pendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kedatangannya mereka tidak diterima para warga yang berada di TPS.
Mereka diusir karena ada kesepakatan di daerah itu untuk tidak menggunakan atribut pendukung. Polisi yang bertugas di TPS itu mengamankan mereka.
Tujuh orang itu diminta untuk memperlihatkan kartu tanda penduduk (KTP). Namun, dua di antaranya mengaku belum memiliki KTP. Kemudian, ketujuh orang itu digiring ke sebuah kantor untuk diinterogasi.
Mereka mengaku datang ke TPS itu untuk menyambut kedatangan Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi. Setelah berjanji tak mengulangi perbuatannya, mereka diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Sementara itu, berdasarkan hitung cepat, capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin diprediksi memenangkan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Hasil penghitungan sejumlah lembaga survei, Jokowi-Ma’ruf meraih 54 persen suara, sedangkan Prabowo-Sandi 45 persen.
Namun, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menegaskan hasil hitung cepat hanya bisa dijadikan sebuah referensi. KPU akan mengumumkan resmi hasil perhitungan suara yang sah pada 22 Mei 2019.
Sumber: Medcom.id
Leave a Reply