TARAKAN, mediakaltara.com – Tim Identifikasi bersama Unit Jatanras Satreskrim Polres Tarakan telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi proyektil nyasar di rumah warga RT 20, Kelurahan Karang Anyar, Kamis (14/5/2020) dini hari kemarin.
“Dari penyelidikan, di waktu yang berdekatan memang ada penangkapan jajaran Sat Polair Polres Tarakan, terhadap pelaku pencurian dengan kekerasan. Setelah kita klarifikasi dari Sat Polair, memang benar proyektil itu berasal dari senjata api anggota yang melakukan tembakan peringatan. Lokasi tembakan sekitar 2 km,” ungkap Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira melalui Kasat Reskrim AKP Guntar Arif Setiyoko, Jumat (15/5/2020).
Ia menerangkan, Sat Polair juga sudah melakikan komunikasi dengan pemilik rumah sekaligus membantu perbaikan atap rumah yang terkena proyektil.
“Masyarakat tidak perlu khawatir soal darimana asal proyektil. Jangan percaya kalau ada informasi ini proyektil darimana, senpi siapa. Karena, ini sudah jelas dari pihak kepolisian yang sedang bertugas,” terangnya.
Terpisah, Kasat Polair Polres Tarakan Iptu Kistaya mengatakan, pihaknya melepaskan tembakan peringatan, karena pelaku curas yang akan ditangkap, melakukan perlawanan. Tembakan itu dilepaskan, sekitar pukul 12.30 Wita, hampir sama dengan pengakuan pemilik rumah, proyektil masuk dari atap rumahnya sekira pukul 01.00 wita.
“Pelaku perampokan ini Melawan pakai badik, dan mau tikam anggota. Sebenarnya, lokasi penangkapan kita di Kopi Aceh, Jalan Cendrawasih, Kelurahan Karang Anyar Pantai. Sekitar 2 km dari jatuhnya proyektil,” katanya.
Diakui Kistaya pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan ahli yang menerangkan jika ada tembakan ke arah atas, turunnya lebih tajam, jika untuk memastikan, tetap harus melalui uji balestik.
“Itu memang peluru yang jatuh dari anggota saya. Bisa saja terbawa angin, ditambah gaya gravitasi yang agak kuat, lalu jatuh lebih jauh kan. Karena peluru tajam, makanya bisa menembus atap rumah,” tandasnya.
Ia menjelaskan, pemilik rumah panik saat mengetahui ada proyektil masuk ke dalam rumahnya, dia mengira maling atau rampok yang berusaha masuk kedalam rumah.“Ada tiga tembakan peringatan kita lepaskan, tapi di lokasi ditemukannya proyektil, hanya satu butir. Padahal ini peluru dari senpi laras pendek yang daya ledaknya hanya 25 meter,” demikian Kistaya. (rt20)
Leave a Reply