TARAKAN, mediakaltara.com – Kejadian tiga korban meninggal dunia di Sungai Pamusian, Tarakan Timur pada 13 November lalu yang di sinyalir pihak keluarga korban merupakan pembunuhan, masih terus dilakukan penyelidikan oleh Satpolair Polres Tarakan.
Orang tua salah satu korban sebelumnya sempat meminta agar kejadian yang ditimpa almarhum anaknya itu di usut tuntas dengan memperlihatkan poster kepada Presiden Joko Widodo, dalam kunjungannya ke Tarakan.
Penasehat Hukum dari salah satu korban, Rabshody Roestam mengakui sudah menerima informasi terkait perkembangan perkara ini dari penyidik, Seperti sudah dilakukan gelar perkara oleh Satpolair.
“Polda juga sudah melakukan gelar perkara kembali dan meminta Sat Polair melakukan rekontruksi. Persoalannya kan, ada persetujuan orangtua tentang melakukan autopsi kepada jenazah. Sudah setuju, tetapi di Polda malah katanya orang orangtuanya tidak setuju. Kan aneh, seharusnya dari penyidik meminta orangtua untuk setuju. Tapi ini orangtua setuju malah disampaikan ke Polda malah tidak setuju,” ujar dia, belum lama ini
Ia menilai, koordinasi Satpolair Polres Tarakan dengan Polda Kaltara dinilai masih belum jelas. Padahal jika melalui autopsi bisa memastikan penyebab kematian korban.
“Kalau kejadian ini kecelakaan laut, penyidik harus bisa membuktikan ada dua speedboat di lokasi kejadian dan korban dari speed yang berbeda. Sementara ketiga korban berada dalam satu speedboat yang sama. Apabila hasilnya nihil juga, pihak keluarga korban akan menggugat ke Pengadilan meminta langsung perlindungan dari Pengadilan. Mulai Kapolri, Kompolnas sampai Komnas HAM Kami akan gugat perdata. Jika tidak ada kejelasan dan ketiga institusi ini tidak bekerja sesuai fungsinya,” tegas Rabshody.
Terpisah, Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia melalui Kasat Polair IPTU Jamzani menerangkan, bahwa sudah melakukan tiga kali gelar perkara. Dari hasil gelar perkara di Polda, memberikan beberapa arahan ke pihaknya. Sebagian penyelidikan sudah dilangkahkan, misal pemeriksaan ulang saksi yang melihat kejadian. Karena kejadian dimalam hari, membuat pihaknya sulit memastikan keterangan saksi yang mengetahui dengan baik kronologis di saat kejadian.
“Kami juga melakukan pengecekan terhadap sim card tiga korban untuk memastikan nomor yang masuk ke handhone korban. Siapa dan hubungannya apa, mungkin akan kami panggil. Hasil visum ada, tapi memang hanya dokter yang bisa menjelaskan,” demikian Kasat Polair Polres Tarakan. (Mk90)
Leave a Reply