Masyarakat Indonesia sangat terbiasa mendengar istilah diabetes basah dan diabetes kering. Meskipun keduanya sama-sama ditujukan untuk penyakit diabetes, namun kebanyakan orang mengira bahwa kedua diabetes ini berbeda. Tahukah Anda bahwa istilah diabetes basah dan kering tidak ada di dalam dunia medis. Lalu, apa ada bedanya?
Sebenarnya, apa itu diabetes kering dan diabetes basah?
Istilah diabetes basah dan kering muncul karena perbedaan kondisi pada penderita yang mengalami diabetes melitus. Istilah lain yang juga sering digunakan dalam masyarakat adalah penyakit kencing manis dan penyakit gula yang sama-sama merujuk pada penyakit diabetes.
Perbedaan kondisi pada penderita diabetes disebabkan oleh perbedaan kadar gula dalam darah setiap penderita. Pada penderita diabetes yang memiliki kadar gula yang lebih rendah, saat ia mengalami luka luar, lukanya akan cepat sembuh dan kering. Kondisi ini disebut diabetes kering.
Bagi penderita yang memiliki kadar gula tinggi, saat ia mengalami luka, luka ini akan susah sembuh. Kondisi inilah yang disebut dengan diabetes basah.
Jika istilah diabetes basah dan kering tidak dikenal di dalam istilah medis, lalu apa istilah yang benar untuk membedakan penyakit diabetes? Dalam istilah medis, dikenal tiga jenis diabetes yaitu diabetes gestasional, diabetes tipe 1, dan diabetes tipe 2.
Diabetes basah dan kering merupakan istilah yang merujuk pada kondisi luka yang terjadi pada penderita diabetes. Diabetes kering memiliki luka yang berbentuk kering. Sedangkan diabetes basah memiliki luka berbentuk basah, karena biasanya ada nanah di atas luka.
Diabetes kering
Pada diabetes kering, luka terjadi karena adanya kerusakan pembuluh darah akibat hiperglikemia berkepanjangan. Kondisi ini menyebabkan sirkulasi darah terganggu dan luka menjadi sulit sembuh.
Sirkulasi darah yang terganggu ikut menghambat oksigen dan nutrisi ke jaringan sekitar luka, sehingga luka tidak cepat sembuh bahkan bisa menyebabkan jaringan di sekitar luka mati.
Penderita diabetes kering, cenderung memiliki tubuh yang semakin kurus. Tubuh penderita diabetes kering, menggunakan lemak sebagai pengganti tenaga. Hal ini disebabkan karena hormon insulin sudah tidak bisa mencegah glukosa menjadi tenaga. Kondisi inilah yang disebut dengan istilah diabetes kering oleh kebanyakan orang.
Diabetes basah
Diabetes basah merupakan kelanjutan diabetes kering dan merujuk pada penyakit diabetes tipe 2 yang masuk ke tahapan lanjutan. Kondisinya tidak jauh berbeda, yang membedakan adalah kadar glukosa yang berada di dalam darah yang jauh lebih tinggi pada penderita diabetes basah dibandingkan diabetes kering.
Diabetes basah juga banyak diderita oleh kalangan lanjut usia, dengan berat badan yang berlebih. Kadar gula yang tinggi merupakan penyebab luka sulit sembuh. Adanya infeksi berawal dari luka yang diakibatkan oleh bakteri clostridium perfringens atau bacillus fusiformis. Infeksi bisa terjadi pada jaringan kulit, saraf, dan jaringan otot.
Secara alami, infeksi sering timbul pada daerah yang lembab seperti mulut, usus, paru-paru, serviks, dan juga vulva. Namun, infeksi yang paling umum lebih sering terjadi pada daerah kaki.
Jika penderita diabetes basah memiliki luka, maka luka tersebut akan susah sekali mengering dan cenderung memburuk dari waktu ke waktu.
Hal ini terjadi karena adanya bakteri yang hinggap pada luka dan akhirnya berkembang biak sehingga infeksi justru semakin parah. Jika dibiarkan, keadaan ini bisa berujung pada luka yang membusuk sehingga bagian tersebut harus diamputasi.**
Leave a Reply