WhatsApp dilaporkan memiliki sejumlah fitur yang belum diumumkan, tapi telah dapat diakses oleh pengguna aplikasi versi beta. Update terbaru untuk WhatsApp versi stabil menambahkan fitur baru.
Fitur baru yang tersedia untuk pengguna beta sejak bulan November lalu ini adalah pesan suara berurutan. Pada WhatsApp versi terbaru, aplikasi akan secara otomatis memutar pesan suara yang dikirimkan setelah pesan suara sebelumnya, seperti laporan Phone Arena.
Segera setelah pesan suara diputar hingga akhir, pengguna akan mendengar suara bip, dan aplikasi akan mulai memutar pesan suara selanjutnya. Pemutaran ini dilakukan secara otomatis sehingga pengguna tidak perlu menekan tombol Play secara manual.
Satu peningkatan kecil lain yang ditemukan pada update ini adalah bahwa pesan audio kini akan menampilkan nama file mereka di bagian bawah gelembung pesan. Kedua peningkatan merupakan bagian dari versi terbaru WhatsApp untuk Android, yang telah tersedia di Play Store.
Sebelumnya, Facebook mengumumkan bahwa iklan akan mulai beredar di aplikasi WhatsApp versi Android dan iOS pada tahun 2020 mendatang. Facebook juga mengonfirmasi bahwa iklan pertama akan diimplementasikan pada Status, fitur serupa Instagram Stories.
Seperti konten biasa, iklan ini akan tampil dan memenuhi seluruh layar, namun dengan sematan nama perusahaan di bagian yang umumnya menjadi lokasi penyematan nama kontak pengunggah konten.
Beberapa waktu lalu, Kaspersky mendorong semua pengguna WhatsApp segera memasang update. Alasannya, karena telah diketahui, kriminal siber bisa memasukkan kode mereka sendiri untuk mengakses data yang tersimpan dalam perangkat, seperti arsip pembicaraan, kamera, dan juga mikrofon.
Selain itu, WhatsApp juga mendorong penggunanya memperbarui aplikasi setelah menemukan celah keamanan yang memungkinkan hacker untuk menanamkan spyware ke ponsel pengguna dengan melakukan panggilan telepon.
Spyware adalah software yang digunakan untuk memata-matai pengguna sebuah perangkat. Spyware untuk WhatsApp ini dikembangkan oleh perusahaan intelijen siber asal Israel, NSO Group. (red/MK/Medcom)
Leave a Reply