TARAKAN, mediakaltara.com – Hari ketujuh pencarian korban laka laut speed boat milik KP. Kepodang 5001, memasuki hari terkahir. Satu korban yakni Bharatu Yosep Arianto tidak dapat ditemukan.
Direktur Polair Polda Kaltara, Kombes Pol Nyoman Budiarja menuturkan, tugas SAR selalu berpatokan dengan peraturan perundang-undangan tentang pertolongan dan pencarian operasi SAR dilaksanakan selama tujuh hari. Sampai dengan tujuh hari tidak di temukan, maka tidak dalam operasi lagi.
“Tapi SAR tetap di upayakan masing-masing potensi SAR lain, misalkan jika dari TNI AL melakukan patroli sambil menitipkan operasi itu silahkan. Kemudian Apabila ada bukti baru operasi SAR bisa kita buka kembali, atau ada pihak ketiga yang ingin di buka kembali dengan biaya dari pihak ketiga itu bisa juga di buka kembali,” terangnya, Sabtu (15/8/2020).
Area pencarian di hari ke tujuh, Diakui Nyoman, tetap namun jumlah armada di tambah dan di rapatkan.”Penyelamatan SAR itu variabelnya banyak dan sulit di prediksi, sehingga tidak 100 persen operasi SAR dapat berhasil. Tiap hari kita juga terbangkan helikopter dalam SAR ini, jadi sudah sangat maksimal yang kita lakukan,” ucap dia.
Ia mengungkapkan, rencananya di hari terkahir operasi SAR ini akan melakukan kegiatan tambahan tabur bunga.
“Ini bukan bagian dari operasi SAR. Maksud kita, namanya satu korps Polair tentu berusaha menunjukkan jiwa korsa dan sebagai doa yang lebih serius. Tadinya direncanakan bersama keluarga dan tokoh agama. Tapi pihak keluarga tidak mau karena dianggap tidak bagus. Sehingga kami undur waktunya, nanti kami laksanakan sendiri bersama unsur lain,” ungkap Perwira melati tiga ini.
Nyoman mengatakan, pencarian material speed boat yang alami kecelakaan itu akan di serahkan ke satuan Dit Polair Baharkam Mabes Polri, sebab material itu kepemilikan mereka.
“Operasi SAR selama tujuh hari ini kita manfaatkan untuk mencari korban. Kalau material seperti speed boat dan sarpras lainnya itu tanggung jawab mereka. Nanti ada tim lanjutan untuk mencari kerugian material itu, dan juga pemeriksaan dan evaluasi keselamatan di atas kapal,” tutup Dir Polair Polda Kaltara. (rt20)
Leave a Reply