TARAKAN, mediakaltara.com – Dalam kegiatan Nongkrong Bareng Komunitas, Sabtu (21/9/2019), Bertempat di Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltara membahas program Smart City yang merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan.
Dalam paparanya, Walikota Tarakan, dr. Khairul M.Kes mengungkapkan, guna menunjang program Smart City di bulan Oktober nanti akan mengadakan pusat kuliner yang diinisiasi BI, bersama perbankan, di depan Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) yang akan menjadi sentra kuliner berbasis pembayaran non tunai.
“Tujuan Smart City adalah pelayanan kota yang lebih baik. Sebenarnya tidak hanya smart city saja, program lainnya seperti pelayanan kesehatan, kependudukan, apresiasi kepada siswa SD dan SMP dalam bentuk beasiswa, maupun rumah tanpa DP untuk masyarakat kurang mampu, juga sedang kita laksanakan,” ungkapnya.

Sementara itu, Hendik Sudaryanto, kepala perwakilan BI Prov Kaltara menjelaskan, peran BI sebagai mitra pemerintah daerah. Penerapan Smart City diharapkan dapat mengakselerasi pencapaian kesejahteraan masyarakat. Lebih jauh Hendik menjelaskan bahwa meskipun perekonomian dunia mengalami turbelensi perekonomian, namun dampaknya terhadap Provinsi Kaltara dan Kota Tarakan relatif kecil.
“Kaltara pada triwulan II 2019 tumbuh sebesar 7,87% (yoy), Sementara Kota Tarakan sendiri tumbuh 7,52% (yoy) di 2018. Komitmen kepala daerah juga kuat untuk mendorong Kota Tarakan menjadi kota yang maju sejajar dengan kota-kota lainnya. Berdasarkan hasil simulasi dari perdagangan, akomodasi, penyediaan makan minum dan transportasi di Kota Tarakan, andilnya bisa mencapai 1,83% (yoy) terhadap Kota Tarakan. Artinya pertumbuhan Kota Tarakan pasti akan mencapai lebih dari 8% (yoy),” jelasnya.
Hendik juga mengajak, agar seluruh masyarakat memberikan kritik yang konstruktif ,dan solutif terhadap Pemerintah. Terkait dengan BI, perannya ada di Smart Economy yaitu terkait dengan peran di bidang Sistem Pembayaran melalui penciptaan ekosistem pembayaran non tunai yang efisien.
Dilain sisi, Vice President Corporate Communications Transmart,S Hamid Ahmad mengaku, sangat komitmen untuk terus membangun di saat semua retail memilih tidak membangun bahkan tutup. Tarakan adalah wilayah hijau penetrasi Transmart.
“Sudah sejak dua tahun lalu kami survei di Kota Tarakan. Produksi lokal daerah juga akan kita prioritaskan melalui UMKM lokal. kami memohon doa, dukungan dan sinergitas dari berbagai pihak semoga rencana pembangunan pusat retail di Kota Tarakan mulai semester 1 2019 dapat terlaksana,” terangnya.

Hal senada juga disampaikan, Head of Government Relation, Jan Ramos Pandia. Pihaknya menekankan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan di daerah dan komunitas merupakan kunci penting dari aplikasi Smart City. Dana adalah faktor kesekian, karena aplikasi Smart City bisa dimulai dengan konsep yang sederhana dan memanfaatkan SDM yang sudah ada.
“Tarakan Tidak perlu meniru daerah lain karena setiap daerah ada keunikannya masing-masing. Seperti Komunitas berbasis anak-anak muda melek teknologi, itu merupakan kunci berhasilnya impelementasi Smart City. Kekuatan kita adalah lapor cepat, respon cepat. Kami masuk di CCTV, bagaimana CCTV di berbagai kota tidak hanya menagkap gambar, tapi bisa melaporkan. Banyak pemda yang takut menerapkan Smart City karena akan terekspose berbagai permasalahannya,” tuntasnya. (rt20)