Jakarta: Fraksi Partai NasDem menolak tegas usulan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) penyelengaraan Pemilu 2019. Pembentukan pansus dinilai terlalu dini dan dapat mengganggu proses tahapan Pemilu 2019.
“Men-judge bahwa pemilu ini telah dilanggar atau telah terjadi kecurangan yang terstruktur sistematis dan masif (TSM) adalah keputusan yang sangat prematur,” kata Sekjen NasDem Johnny G Platedi kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Mei 2019.
Menurut Plate, pembentukan pansus dapat mengganggu kinerja politik. Ia tak menolak adanya evaluasi selama penyelenggaraan Pemilu 2019. Namun, berbagai kekurangan jangan diartikan sebuah kegagalan penyelenggaraan pemilu.
“Kami menyatakan dengan tegas, menolak pembentukan pansus sebelum proses perhitungan suara ini selesai,” ungkapnya.
Senada, Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Misbakhun pun sepakat bahwa pembentukan Pansus Pemilu prematur. Evaluasi pemilu serentak sebaiknya dilakukan setelah semua proses tahapan selesai dilakukan.
“Saya merasa Pansus tidak perlu. Kalau misalnya ada perubahan, nanti kita konsepkan kembali sehingga bisa dihindari korban,” kata Misbakhun.
Penolakan juga disampaikan oleh Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari. Dia menyebutkan, meski terdapat berbagai polemik, Pemilu 2019 tetap berjalan dengan baik dan lancar. Bahkan, mendapat apresiasi dari dunia internasional.
“Saya merasa tidak perlu ada sikap politik menyikapi Pemilu 2019,” kata Eva.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan pidato pembukaan, Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Ledia Hanifa mengusulkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket terhadap penyelenggaraan Pemilu 2019. Mengingat, pesta demokrasi kali ini menuai banyak polemik, di antaranya meninggalnya ratusan petugas KPPS hingga dugaan berbagai kecurangan pemilu.
“Kami Fraksi PKS mengajak seluruh anggota DPR RI untuk sama-sama membentuk (Pansus) agar evaluasi penyelenggaraan Pemilu 2019 bisa dilakukan dengan baik,” kata Ledia saat menginterupsi sidang Paripurna DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2019.
Sumber: medcom.id
Leave a Reply