TARAKAN, mediakaltara.com – Pada kunjungan perdana di Provinsi Kalimantan utara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia Nadiem Anwar Makarim meresmikan gedung Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) serta Laboratorium dan Perkuliahan Terpadu Universitas Borneo Tarakan (UBT), Rabu (9/3/2022) sore.
Dengan diresmikannya dua laboratorium dan gedung perkuliahan terpadu ini, merupakan langkah awal untuk merealisasikan Fakultas Kedokteran. Nadiem memberikan apresiasi kepada Bupati, Walikota maupun Gubernur karena mendukung program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) yang diikuti 150-an anak di semester sebelumnya yang diharapkan akan terus meningkat.
“Program ini dari pusat tidak dimiliki semua Universitas. Harapannya agar semua mahasiswa punya kesempatan yang sama untuk masuk. Ronde kedua, mendorong program MBKM dengan suplai dari universitas sendiri bermitra dengan masyarakat dan industri lokal,” kata Nadiem saat press release.
Nadiem mengakui mengizinkan pihak UBT untuk membuka Fakultas kedokteran. Namun terlebih dulu melakukan moratorium kesehatan di Indonesia dengan memprioritaskan daerah yang membutuhkan dokter, terutama provinsi yang belum memiliki Fakultas Kedokteran saat ini, seperti daerah perbatasan menjadi prioritas utama.
“Dengan hadirnya Fakultas Kedokteran di Kaltara, Dokter yang dibutuhkan itu akan dihasilkan dari lokal. Sebab banyak sekali anak daerah ke Universitas di Jawa, tapi lebih memilih tinggal dan bekerja di sana. Kami bergandengan selalu dengan Kemenkes untuk menunjang kedokteran dan alat kesehatan maupun kualitas dokter yang terjamin,” terang pria yang akrab di sapa Mas Menteri ini.
Tak hanya menyoal Fakultas Kedokteran, Nadiem juga meminta pemerintah daerah dapat memastikan pelajar dan mahasiswa bisa melakukan kegiatan tatap muka secepat mungkin secara aman. Serta tueut mendukung program transformasi kurikulum merdeka, sekolah dan guru penggerak.
“Seperti membentuk Satgas Kekerasan Seksual di masing-masing Universitas sesuai Permen kami. Ini inisiatif kami, walaupun di daerah perbatasan,” katanya.
Rektor UBT, Prof. Adri Patton menambahkan, pihaknya memberikan apresiasi lantaran telah mendapatkan 9 program studi (Prodi) selama masa jabatan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Pihaknya akan mengajukan lagi Prodi baru lagi dalam waktu dekat.
“Kami sudah melakukan MoU dengan Universitas di Indonesia bahkan luar negeri, seperti Filipina dan Thailand. Kami sudah membuktikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengirimkan mahasiswanya melakukan perputaran belajar mengajar. Mahasiswa harus bisa memahami model kepemimpinan kampus untuk merubah maindset mahasiswa,” sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang memberikan ucapan terima kasih atas percepatan bisa dibantuknua Fakultas Kedokteran di UBT. hal ini merupakan Kerja sama yang baik mulai dari daerah, provinsi, UBT hingga kementrian.
“Selamat UBT yang telah memiliki laboratorium untuk Fakultas Kedokteran,” ucap Gubernur Kaltara. (Mk90)
Leave a Reply