TARAKAN, mediakaltara.com – Memelihara hewan tidak hanya sekedar memberi makan dan minum, namun kesehatan hewan peliharaan juga harus tetap di jaga. Kesadaran pemilik hewan peliharaan di kota Tarakan dinilai masih minim oleh Pelayan Kesehatan Hewan di Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Tarakan, drh. Richard Alfonsus Saroha Situmorang .
“Kebanyakan pemiliknya baru membawa hewan peliharaan atau mencari tahu tentang klinik hewan ini, setelah hewan peliharaannya sakit. Biasanya karena hewannya sebelum mati, baru cari tahu. Ada juga karena kesadaran sih tapi sedikit,” beber Richard.
Lanjut Richard, hewan peliharaan terbanyak yang sering di bawa ke klinik ini yaitu anjing dan kucing,” Sebenarnya unggas seperti burung maupun ayam bisa dibawa ke klinik kita juga. Khusus burung dan ayam, kejadian yang pernah ditangani karena flu burung.
Ia mengatakan, dalam Sebulan klinik hewan ini menangani sekitar 30 kasus dengan jumlah pengunjung sehari rata-rata 1 hingga 2 ekor hewan peliharaan saja. sedangkan jumlah sterilisasi hewan peliharaan juga meningkat, dibandingkan tahun lalu berkisar 30 hingga 40 persen. Hewan yang sudah memasuki usia 7 bulan, sudah bisa dilakukan sterilisasi.
“Penyakit yang paling sering kita tangani seperti diare, pilek, batuk, infeksi dan radang. Biasanya dari faktor cuaca juga mempengaruhi. Sementara yang sedang ramai ini justru kasus sterilisasi, operasi angkat rahim untuk betina dan kebiri untuk jantan. Kan seperti anjing kucing biasanya beranak terus,” jelasnya.
Richard mengaku, Klinik hewan ini sebenarnya belum memiliki jumlah dokter hewan yang mencukupi, dari 5 dokter hewan yang ada, 2 diantaranya sudah pensiun tahun ini. Idealnya, untuk klinik hewan harusnya memiliki minimal 6 dokter hewan. Karena keterbatasan anggaran, sehingga dokter hewan yang ada dimaksimalkan tanpa ada penambahan lagi.
“Kalau menangani kasus yang banyak kita juga bisa mengajak dokter hewan di Balai Karantina ini untuk bekerja sama,” pungkasnya. (rt20)
Leave a Reply