TARAKAN, mediakaltara.com – Kejadian meninggalnya tiga orang di perairan muara Pamusian, Kota Tarakan, pada 13 November lalu, telah berhasil diketahui penyebabnya oleh jajaran Sat Polair Polres Tarakan, setelah dilakukan serangkaian penyelidikan.
Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira melalui Kasat Polair Polres Tarakan, AKP Kamson Sitanggang mengungkapkan, tiga mayat yang di temukan di muara pamusian beberapa waktu lalu dipastikan korban laka laut yang diduga bertabrakan dengan speedboat lain.
“Sebelumnya kami sudah memeriksa 17 orang saksi. Tapi kami masih memeriksa lagi dua orang saksi baru. Selain keterangan saksi, juga dikuatkan dari penemuan barang bukti yang diduga milik korban, berupa tas, tiga handphone, empat tong berwarna biru. bangku speedboat diduga dari speed korban, kemudian jerigen minyak, uang tunai sebesar Rp 5.867.000 dan dan kain cover mesin speedboat,” ungkapnya.
Sitanggang menyebutkan, saat kejadian ada saksi yang mendengar suara benda bertabrakan, kemudian melihat puing-puing daei speedboat, namun beberapa bagian puing tersebut tenggelam.
“Karena posisi kejadian pada malam hari, saksi yang kebetulan crew kapal yang berlabuh di sekitar lokasi juga sempat mendengar suara orang minta tolong, karena kapal berukuran besar maka perlu waktu untuk manuver dan menuju sumber suara,” ucapnya.
Ia mengakui, masih belum bisa menemukan speedboat korban maupun speedboat lawan tabrakan itu.”Kami sudah melakukan pencarian menggunakan jaring trawl bersama pihak keluarga dan nelayan,” akunya.
Menyoal luka-luka korban, lanjut Kasat Polair Polres Tarakan, pihaknya masih menunggu hasil visum dari dokter forensik rumah sakit.
“Soal isu yang berkembang dimasyarakat bahwa adanya luka diduga akibat Senjata tajam, itu yang mau kami luruskan. Jelasnya dari keterangan saksi dan barang bukti yang di temukan, kejadian ini murni Laka laut antara speed korban dengan speed lain,” tutup Kamson Sitanggang. (Mk80)
Leave a Reply