TARAKAN, mediakaltara.com – Penyidikan dari kejadian tiga korban meninggal dunia di perairan Tanjung pasir, Tarakan Timur pada 13 November lalu, diduga Laka Laut masih terus berlanjut. Jajaran Sat Polair Polres Tarakan sudah menggelar rekontruksi kejadian, belum lama ini. Selain itu, kuburan korban Rizky Andrean (20) di bongkar guna kepentingan autopsi jenazah, Sabtu (26/3/2022).
Selama pelaksanaan autopsi, pintu-pintu masuk ke arah kuburan di jaga dan di police line oleh personel Polres Tarakan. Selain itu, selama proses autopsi hingga selesai, turut hadir Kapolres Tarakan AKBO Taufik Nurmandia dan Kasat Polair Polres Tarakan Iptu Jamzani, serta orang tua Rizky.
“Tujuan autopsi ini kita lakukan, karena masih adanya kecurigaan dari pihak keluarga terkait kematian ketiga korban ini bukan karena kecelakaan speedboat (Laka laut). Kita bantu autopsi karena sesuai permintaan salah satu keluarga korban. Jadi dari ketiga keluarga korban itu hanya satu keluarga yang setuju di autopsi akhirnya kita lakukan hari ini,” ungkap Kapolres Tarakan, AKBP Taufik Nurmandia.
Taufik menjelaskan, pihak keluarga kedua korban lainnya yakni Agusliansyah dan Arfan menolak untuk dilakukan autopsi.”Dua keluarga keberatan dan menolak untuk dilakukan autopsi, cuman yang keluarga dari Rizky saja,” jelasnya.
Ia menuturkan, dengan autopsi ini dapat membantu mendukung mencari penyebab utama kematian almarhum Rizky Andrean. Sedangkan untuk hasil dari autopsi diperkirakan selesai dalam kurun waktu dua minggu.
“Hanya tim forensik saja nanti yang tau hasilnya. Kita tunggu dua Minggu, baru bisa tahu dari tim forensik. Sebelumnya hasil visum pertama sudah ada kami terima. Nanti kita selaraskan dengan hasil autopsi ini, itu nanti ada ahlinya,” urai Kapolres Tarakan.
Lanjut dia, terkait rekonstruksi beberapa waktu lalu yang dilakukan Satpolair bersama Basarnas, hasilnya masih sama dan belum menemukan petunjuk baru.
“Agak sulit karena dilakukan di laut. Beda kalau di darat kan ada bekas biasanya. Jadi kami berharap apabila ada yang melihat kejadian itu mohon berkenan menjadi saksi menyampaikan kepada pihak kepolisian,” harap Taufik.
Dari perkara ini, diakui Taufik, ada 21 saksi yang telah diperiksa oleh tim kepolisian. Saksi itu merupakan orang yang ada di lokasi kejadian namun tidak melihat langsung laka laut yang menewaskan tiga korban itu.
“Beberapa saksi mengetahui cerita, tapi yang menyaksikan langsung belum ada. Speedboat juga kita belum temukan. Kalau dari pihak keluarga mengatakan perampokan, makanya kita lakukan ini untuk mencari tahu penyebab kematiannya,” pungkas dia.
Usai Autopsi, Ani Fatmawati selaku ibu kandung dari Almarhum Rizky Andrean meminta, agar kasus ini segera terungkap melalui autopsi almarhum anaknya itu.
“Kami minta, kalau ada indikasi tindak pidana, pihak kepolisian bisa mengungkapkannya. Saya menunggu hasilnya saja. Autopsi ini dilakukan agar transparan tidak ada lagi yang ditutup-tutupi, karena kami mau keadilan untuk anak saya,” tutup Ibunda almarhum Rizky. (Mk90)
Leave a Reply