TARAKAN, mediakaltara.com – Latihan Operasi gabungan terdiri dari unsur Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan bersama Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Polairud) dan sat Brimob Polda Kalimantan Utara (Kaltara). menurunkan sejumlah personel untuk dibekali teknik memberikan pertolongan.
“Kami, Basarnas, sebagai instruktur atau mentor, sama-sama bersinergi dengan teman-teman dari Brimob dan Polairud Tarakan untuk melaksanakan kegiatan heli rescue ini,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan, Syahril, ditemui awak media usai penutupan.
Dibeberkan lebih lanjut, dalam kegiatan tersebut, personel dibekali teknik pertolongan dengan helikopter menggunakan tali dan latihan lompat dari helikopter untuk terjun ke situ dan segera menyelamatkan korban.
Dalam latihan ini, personel juga dituntut tepat waktu dalam menyelamatkan korban. Di mana sesuai quick respon SAR, diberi waktu 25 menit mulai dari menerima laporan sampai melaksanakan aksi.
“Itu sangat penting, bagaimana dengan cepat kita bisa membantu korban bisa selamat,” tuturnya.
Peralatan yang dimiliki Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan dan instansi vertikal lainnya terbilang lengkap. Mulai SAR darat hingga SAR laut. Pihaknya hanya kekurangan helikopter untuk mendukung operasi SAR melalui udara.
“Yang kita butuhkan di sini untuk jangkauan lebih cepat karena jangkauannya juga susah, bisa digunakan heli,” ungkapnya.
“Heli sendiri di Tarakan sangat minim. Di saat ada kegiatan medical evakuasi, ada kapal yang melintas, perlu ada evakuasi penumpang dengan membutuhkan bantuan medis itu bisa lebih cepat dengan menggunakan heli,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Polairud Polda Kaltara Kombes Pol Bambang Wiriawan S.I.K, M.H mengatakan, latihan yang dimulai sejak Minggu (23/10/2022) ini resmi ditutup.
Latihan bersama tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan personel terhadap upaya pencarian dan pertolongan pada korban kecelakaan laut.
Latihan bersama ini fokus pada penyelematan korban baik melalui jalur udara maupun laut. Karena itu, dalam latihan ini dilibatkan juga helikopter serta didukung peralatan lengkap.
“Kami melaksanakan latihan peningkatan kemampuan dengan menggunakan seluruh alut yang ada. Kita tingkatkan kemampuan personel kita, baik dengan rapling heli, sehingga kemampuan untuk melaksanakan search and rescue-nya bisa meningkat,” kata dia.
“Sehingga bila ada kejadian besar baik kapal hilang, tubrukan di laut atau segala macam, kita bisa sinergi untuk melaksanakan, tahu saya berbuat apa, saya harus bagaimana, menggunakan alat apa, bisa kita laksanakan,” lanjut perwira polri melati tiga ini kepada awak media, ditemui usai acara penutupan.
Bambang Wiriawan bersyukur latihan bersama berjalan lancar. Menurutnya, latihan seperti ini harus diberikan kepada untuk melatih kemampuan personel terjun dari heli ke kapal.
Jika tidak mempunyai kemampuan khusus atau ahli, ia justru menilai bisa berpotensi membahayakan anggota maupun korban. Sedangkan perlengkapan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan dinilai sangat lengkap.
Dilibatkannya helikopter untuk melatih kecepatan personel dalam memberikan pertolongan kepada korban.
Direncanakan latihan bersama ini akan terus dilakukan dengan berbagai skenario dan didukung perlengkapan.
“Nanti setiap 2 bulan atau per 3 bulan akan kita laksanakan, karena ini harus continue, tidak bisa terlaksana sekali sehingga anggota itu mahir dan pinta,” ungkapnya.
“Nanti di bulan Januari kita akan skenario kan mungkin dengan menggunakan kapal, kalau kemarin kan hanya menggunakan heli saja. Dengan dibekali latihan ini, ia berharap personelnya terampil dala melaksanakan pencarian dan pertolongan pada korban di laut,” pungkasnya. (Mk90)

Leave a Reply