Kerap Terjadi Permasalahan Lahan, ketua Adat Dayak Kenyah Mak’lung Harapkan Jaga Kondisifitas

MALINAU, Mediakaltara.com – Kerap terjadinya permasalahan lahan antar Desa, di Kabupaten Malinau, hingga berujung perselisihan. Para Tokoh adat bersama pihak terkait menggelar silahturahmi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Dalam pertemuan ini di hadiri Kepala Adat Besar Dayak Kenya Kabupaten Malinau, Mantan Ketua Adat Dayak Kenyah Malinau, Mantan Kepala Desa Setulang, Kepala Desa Setulang, Wakil Ketua Adat Desa Setulang, Anggota BPD Desa Setulang, Ketua LPMD Desa Setulang, dan Sekdes Desa Setulang.

Emang Mering, selaku ketua adat dayak kenyah mak’lung malinau mengatakan salah satu permasalahan yang dinilai perlu segera di tangani seperti kejadian tahun 2013 silam pernah ada pengerusakan terhadap pondok dan lahan milik warga desa setarap yang dilakukan oleh warga Desa Setulang. Namun permasalahan ini dapat diredam melalui kesepakatan.

“Warga Desa setulang awalnya meminta ijin menempati sebuah daerah yang belum berpenghuni kepada masing-masing ketua adat desa sekitar dan di arahkan ke lokasi setulang,” kata dia.

Dari pertemuan ini, ungkap Emang, bersama dengan tokoh adat Desa Setulang untuk senantiasa menjaga serta menahan warganya agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing provokasi. Serta bersama dengan Polri menciptakan situasi Kamtibmas di wilayah Kabupaten Malinau Khususnya dan Kaltara umumnya.

“Apa pun permasalahannya bisa di selesaikan dengan baik. Kita minta kesadaran masyarakat untuk romantis satu dengan yang lain. Selesainya permasalahannini kita harapkan warga Dayak Kenya Maklung, dapat hidup layak dan tidak terisolir lagi,” ungkap dia.

Lanjut Emang, menyoal permasalahan lahan maupun batas desa diharapkan juga di selesaikan dengan baik bersama perangkat desa.”Kami hanya menyampaikan harapan ini sebagai lembaga yang memberi dukungan kepada pemerintah dalam menyelesaikan segala permasalahan di Malinau,” tutup dia. (Mk90)


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *