TARAKAN, mediakaltara.com – Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang terkena peluru nyasar milik oknum Polisi saat proses penangkapan residivis pencurian di Perumahan PNS Blok C RT 12 Kelurahan Juata Laut, Kota Tarakan. Menjalani perawatan di RSUD dr. Jusuf SK yang di tangung sepenuhnya oleh Polres Tarakan.
Kapolres Tarakan, AKBP Taufik Nurmandia menerangkan, Korban merupakan IRT bernama Hasna. Peluru yang mengenai bahu Hasna berasal dari oknum petugas Reskrim Polres Tarakan yang mengejar seorang pelaku pencurian.
“Akibat tertembak, bagian bahu ibu itu berlubang. Jadi, Saat itu anggota Reksrim sedang melakukan pengejaran terhadap DPO kasus pencurian dan penganiayaan bernama BG. Anggota menggunakan mobil menuju rumah DPO ternyata tidak ada. Setelah memastikan target tidak ada di lokasi sekitar tempat tinggalnya, anggota Reskrim kemudian berniat kembali ke Mako Polres. Tapi saat di perjalanan, mobil yang mereka tumpangi kehabisan bensin, dan berhenti di pinggir jalan untuk mengisi BBM,” terangnya, Kamis (29/9/2022).
Lanjut Taufik, Bertepatan saat itu juga anggota melihat DPO mengendarai motor dari kaca spion mobil. Salah satu anggota mencoba menghadang target. Tapi target langsung menabrak anggota hingga jatuh.
“Melihat rekannya jatuh, anggota yang lain pun keluar dari mobil dan mencoba melumpuhkan target dengan tembakan. Saat itu, si ibu yang menjadi korban yang asalnya menunduk mengisi BBM ke mobil anggota kami, tiba-tiba berdiri dan bahunya terkena peluru dari pistol oknum anggota kami. Pelurunya tembus ke belakang, sehingga ada dua lubang di tubuh korban,’’ lanjut Taufik.
Taufik menuturkan, anggota langsung tersadar tembakannya meleset dari target dan justru mengenai penjual BBM. Saat itu, korban berteriak dirinya terkena peluru.
“Korban berteriak kepanasan di bagian bahu. Anggota yang terkejut, lalu bergegas mengurus korban, melarikannya ke rumah sakit, dan tidak memperdulikan lagi target. Kondisi itu digunakan target untuk kabur,’’kata Taufik lagi.
Diungkapkan dia, korban saat ini sudah membaik. Pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan Computerized Tomography Scan (CT Scan), untuk memastikan tidak ada pecahan proyektil peluru yang tertinggal di tubuh korban.
“Peristiwa ini musibah yang tidak disengaja. Tembakan dilepaskan bertujuan melumpuhkan target yang melawan dan menabrak petugas. Tidak ada unsur kesengajaan. Tentu Polisi tidak akan mau mencelakakan masyarakat. Hubungan kami dengan keluarga korban juga baik baik saja. Kami berusaha sebaik mungkin untuk kesembuhan korban,” ucap Kapolres Tarakan.
Sementara itu, Alfin selaku suami korban mengakui, Kapolda Kaltara langsung membesuk istrinya di RSUD. Bapam Kapolda juga memastikan seluruh biaya pengobatan serta kerugian, akan menjadi tanggungan Polisi,”Pak Kapolda datang memeluk saya, merangkul sempat menangis, dan menyampaikan permintaan maafnya. Ketika istri saya berada di ruang HCU sedang menjalani perawatan medis dijaga oleh beberapa polisi selama 24 jam penuh,” akunya.
Alfin menyatakan tidak akan memperpanjang kasus ini, terlebih tidak ada unsur kesengajaan dalam musibah yang menimpa keluarganya.
“Saya belum ada bertanya apapun kepada istri saya, jadi belum bisa cerita banyak. Masalah biaya, semua ditanggung pihak kepolisian. Saya masih fokus kesembuhan istri saja,’’ tutup suami Korban. (Mk90)
Leave a Reply