TARAKAN, mediakaltara.com – Postingan akun Facebook Muhammad Zamli di laman grup Peduli Kota Tarakan (PDKT) menjadi perbincangan hangat beberapa hari terkahir. Dalam tulisannya, akun tersebut menceritakan perilaku panitia ospek di Universitas Borneo Tarakan yang mengakibatkan salah satu peserta trauma dan enggan untuk mengikutinya lagi.
Akun Muhammad Zamli menjelaskan secara detail terkait perilaku panitia ospek, yang memerintahkan kepada peserta dari mahasiswa baru untuk mengucapkan kata permisi ketika lewat di depan panitia dan senior. Namun bukan kata permisi dalam bahasa Indonesia, melainkan diharuskan menggunakan kata ‘tabe’.
Terkait hal itu, Rektor UBT Adri Patton menanggapi santai atas tulisan dari akun Facebook tersebut. Adri Patton justru mempersilakan kepada yang bersangkutan, untuk melaporkan kepada polisi jika ada perilaku yang kurang pantas dari panitia kepada peserta.
“Kalau merasa anaknya dikerasi atau dizalimi silakan lapor kepada polisi. Dan saya tidak mau berkomentar sedikitpun tentang itu,” tegas dia.

Adri Patton juga mengecek langsung postingan dari akun di PDKT terkait penyelenggaraan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). “Orangnya menghilang, tidak pernah komen sendiri. Diminta siapa namamu, orangnya mana ? Saya kan orang bijak, engga mau menanggapi hoax dan lain sebagainya,” ujar Adri Patton.
Selama PKKMB berlangsung, Adri Patton rutin memantau jalannya kegiatan dan kondisi peserta di lapangan. “Kalau terlalu manja, semua orang tua lapor dan sebagainya, itu engga benar. Saya katakan saya tidak mudah terpancing dengan hoax. Karena saya orang intelektual dan paham dengan itu. Mahasiswa saya semua baik-baik saja,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UBT Alif Putra menanggapi keras terhadap tudingan yang dilontarkan melalui postingan di PDKT itu. Menurut Alif, akun Facebook Muhammad Zamli tidak bisa dipastikan keasliannya lantaran tidak mencantumkan identitas serta foto yang jelas.
“Kami rasa ini ulah beberapa oknum ingin mencari keuntungan di sela-sela PKKMB. Hal ini akan menjadi fitnah. Dan kami akan menuntut ketika nama baik kampus kami dicemari,” ucapnya. (m86/rus)