TARAKAN, mediakaltara.com – Petugas gabungan di Posko penyekatan mudik kota Tarakan, lebih ekstra melakukan pengawasan orang yang keluar dan masuk ke kota Tarakan
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Iptu Muhammad Aldi menyebut, Transportasi udara sudah mulai dibuka sejak pekan lalu, namun untuk transportasi laut yang membawa penumpang masih belum diizinkan masuk dan keluar Tarakan.
“Kami bersama instansi terkait tetap melakukan koordinasi. Dari hasil keputusan bersama dan sesuai perintah Kapolres. Pos penyekatan ini tetap ada seperti di Pelabuhan Tengkayu, jadi satu dengan pos pengamanan, karena tugasnya hampir sama,” sebutnya.
Ia mengaku, di Pelabuhan Rakyat juga dibuat pos penyekatan, seperti di Pelabuhan rakyat, di belakang BRI, Beringin, Jembatan Besi dan Jembatan Bongkok.”Dalam pos ini ada anggota Polri yang berkordinasi dengan instansi terkait, seperti Pol PP, Kesehatan Pelabuhan dan dari TNI. Jika ditemukan adanya penumpang atau orang yang menggunakan jasa transportasi laut secara sembunyi-sembunyi akan dilarang untuk masuk dan bersandar,” ujarnya.
“Kita larang dulu masuk. Tapi, kalau tidak bisa ya kita cek kesehatannya, Karena kita temukan orang datang ke Tarakan untuk berobat, yang sudah janjian dengan dokter. Dengan alasan kemanusiaan, tapi safety tetap dilakuan screening, pengecekan suhu dan diarahkan untuk karantina,” tambahnya.
Menurutnya, sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tarakan, belum menemukan ada kapal yang masuk melalui jalur tikus. Rata-rata tetap masuk melalui Pelabuhan umum, seperti Pelabuhan Tengkayu.
“Yang kami temukan orang datang, lalu menyampaikan keperluannya. Tapi kami tetap memberlakukan prosedur pencegahan penyebaran Covid-19,” tutupnya. (rt20)
Leave a Reply