Jakarta: Isu keretakan koalisi pasangan presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno semakin menyeruak. Teranyar, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais terlibat perang kata-kata dengan politikus Demokrat Andi Arief di media sosial.
Mulanya, Amien mengunggah video di Instagram dan menyebut kalau ada tokoh yang sedang bimbang dan ingin bermain aman di Pilpres 2019.
“Pada saat seperti ini memang selalu muncul tokoh yang jadi gagap, jadi ragu-ragu, jadi serba bimbang, serba ragu. Enggak ikut ke mana-mana, jadi safety player. Jangan ikuti orang seperti itu,” ucap Amien dalam unggahannya di Instagram, Jumat, 19 April 2019.
Amien menegaskan, koalisi Prabowo-Sandi sedang berupaya habis-habisan untuk mencegah adanya dugaan kecurangan dalam kontestasi Pilpres 2019. Menurut Amien, koalisi Prabowo-Sandi juga punya ketegasan dan keberanian dalam memberangus kecurangan.
“Karena itu jangan ragu, enggak ada gunanya hidup di dunia jadi orang peragu,” tambahnya.
Amien memang tak menyebut secara langsung nama tokoh dimaksud. Namun, politikus Demokrat Andi Arief menilai unggahan Amien di media sosial itu ditujukan untuk Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Lewat cuitannya di Twitter, Andi meminta Amien menahan diri di tengah tingginya tensi politik.
“Saya berharap Pak Amien Rais tak usah sok jago nantang-nantang SBY. SBY punya jalan berbeda dalam menyelamatkan situasi,” kicau Andi.
Dia juga meminta agar Prabowo berhati-hati dengan saran yang dibisikkan Amien Rais.
“Kita akan buktikan SBY atau Pak Amien Rais yang akan selamatkan situasi ini. SBY lebih kenal lama Prabowo dan tidak akan pernah menyarankan sebuah jalan yang akan mencelakakan,” ujar Andi.
Sebelumnya, SBY memberi arahan lewat surat edaran kepada para kader Partai Demokrat untuk tidak mengikuti kegiatan inkonstitusional. Perintah itu berkaitan dengan perkembangan situasi politik pascapemilihan umum. SBY menyebut ada ketegangan yang muncul dan membahayakan politik dan keamanan di Indonesia.
“Saya instruksikan kepada pejabat tersebut alamat, untuk secara terus menerus memantau dari dekat perkembangan situasi yang terjadi di Tanah Air,” demikian dikutip dari surat perintah SBY.
Lewat surat perintah yang sama, SBY juga meminta untuk memastikan para pengurus dan kader Partai Demokrat tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang bertentangan dengan konstitusi dan undang-undang yang berlaku serta tidak segaris dengan kebijakan pimpinan Partai Demokrat.
Sementara pada butir ketiga, SBY meminta para kader melapor jika terjadi kegentingan dan situasi yang menjurus ke arah konflik dan krisis yang membahayakan. Di poin terakhir, SBY menegaskan agar pesan tersebut dilaksanakan seluruh kader.
Surat dengan tembusan ke Waketum Demokrat Syarief Hasan dan Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono itu juga meminta kader Demokrat di Badan Pemenangan Nasional (BPN), balik kanan. Mereka diperintahkan kembali ke Wisma Proklamasi 41 atau DPP Demokrat untuk berkonsolidasi.
Sumber: Medcom.id
Leave a Reply