TARAKAN, mediakaltara.com – Pelaksanaan pengamanan angkutan Lebaran tahun 2022 di Pelabuhan Malundung Tarakan secara umum berjalan lancar. Namun dari rapat evaluasi sekaligus penutupan Posko di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan, Rabu (18/5/2022). Peningkatan kenyamanan penumpang masih perlu di benahi.
Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan, Capt M. Hermawan melalui Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Tarakan, Capt Romy Sumardiawan mengatakan secara umum, penyelenggaraan angkutan lebaran di Pelabuhan malundung Tarakan berjalan lancar, namun ada hal yang harus dibenahi terutama terkait kenyamanan penumpang.
“Dari saat ini kami sudah ada gambaran dan akan menyiapkan yang ada. Jadi bisa di terapkan saat posko Nataru nanti. Pada rapat tadi, Kita tidak saling menyalahkan antar instansi. Jadi kekurangan yang ada bisa kita siapkan bersama-sama dari sekarang, supaya saat angkutan Natal dan tahun baru (Nataru), kita bisa lebih siap lagi,” ujarnya.
Kenyamanan penumpang yang perlu dibenahi, dijelaskan dia, seperti kapasitas ruang tunggu saat ini yang hanya bisa menampung maksimal 500 jiwa. Apabila penumpang lebih 500 jiwa tentu akan tidak nyaman.
“Meskipun kita ke arah endemi, tapi phsycal distancing harus jadi hal utama. Selain terminal, Kita tau juga bahwa jarak antara dermaga dengan terminal penumpang itukan 300 an meter. Jadi kemarin yang di fasilitasi bus hanya penumpang naik saja. Kedepan kita evaluasi untuk Nataru, penumpang yang turun juga di fasilitasi Bus. Kan pasti lelah dari atas kapal,” terang dia
Menurut Romy, selama posko angkutan lebaran semua berjalan, tidak ada insiden menonjol dan sebagainya. Begitu juga terkait over kapasitas tidak ada pihaknya temukan.
“Jadi tahun ini animo masyarakat luar biasa ya, karena hampir dua tahun tidak mudik, sehingga tahun ini meningkat. Dari Pemerintah pusat mulai presiden sampai menteri Perhubungan memberi apresiasi karena angkutan lebaran berjalan lancar. Tahun ini kami akan lebih solid lah, semoga pada nataru nanti bisa lebih baik lagi,” harapnya.
Romy menyebutkan, arus penumpang turun ke Tarakan paling tertinggi pada H-7 Idul fitri, yakni sebanyak 806 jiwa. Kemudian penumpang naik tertinggi tanggal 27 April lalu atau H-5, sebanyak 1.673 Jiwa.
“Kalau untuk arus balik pasca idul fitri, penumpang turun terbanyak di tanggal 16 Mei kemarin atau di H+13 yakni sebanyak 1.987. Kemudian penumpang yang naik paling tertinggi ada di tanggal 10 Mei lalu atau H+7 sebanyak 1.350 jiwa,” tuntasnya. (Mk90)
Leave a Reply