Air Sungai Bolong Meluap, Bupati Perintahkan Penanganan Segera

Nunukan – Hujan deras yang mengguyur Nunukan semalam membuat debit air sungai Bolong Nunukan meningkat. peningkatan debit air ini menyebabkan aliran sungai bolong menjadi semakin deras dan membesar, dan Senin dini hari (23/06) rumah masyarakat di Bantaran Sungai Bolong terutama di sekitar Pasarbaru terendam banjir.

Bertindak cepat atas kejadian tersebut, Bupati Nunukan segera memerintahkan Asisten dan jajaran Dinas terkait untuk melakukan tindakan cepat penanganan banjir sungai bolong tersebut.

Dikonfirmasi oleh Warta Humas, hal tersebut dibenarkan oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Nunukan, Hasan Basri

“Iya betul, kejadian ini Bupati minta supaya ditindak lanjuti cepat, ada perintahnya tadi subuh”, tutur Hasan Basri.

Bertindak taktis akan kejadian tersebut, instansi terkait langsung terjun ke lapangan. Beberapa titik di bantaran sungai Bolong dilakukan pembersihan dari sampah yang hanyut dan menyumbat aliran sungai.

Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah, Dinas Pemadam Kebakaran, Satpol PP, BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, Kecamatan Nunukan, Kelurahan Nunukan Timur, dan Babinsa bahu membahu membersihkan sumbatan sampah yang sangkut di kaki kaki jembatan yang menutup aliran air. Dinas Pemadam Kebakaran dengan mesin mesin yang mereka miliki juga tampak melakukan penyedotan genangan air di pemukiman warga. Dan tak lama genangan air yang merendam rumah warga mulai surut dikarenakan aliran sungai sudah lancar.

Selain melakukan tindakan taktis penanganan banjir sungai Bolong, juga dilakukan tinjauan pada beberapa insfrastruktur. Selain memantau penanganan banjir Bantaran Sungai Bolong di sekitar Pasarbaru, pantauan juga dilakukan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Muhammad Amin SH dengan didampingi oleh Kabag Pemerintahan H. surai dan Kabid Persampahan Joned S.Hut pada embung Kampung Tator dan aliran sungai bolong.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ir.H. Sufyang beserta Kepala BPBD Rahmadji Sukirno dan Lurah Nunukan Tengah beserta jajarannya juga meninjau siring yang ambrol dan potensi longsor di seputar Jl. Fatahillah.

Dalam keterangannya, Asisten Pemerintahan dan Kesra Muhammad Amin SH menyampaikan bahwa banjir yang terjadi pukul 02.00 dini hari hingga pukul 05.00 ini disebabkan oleh curah yang cukup tinggi yang berlangsung hampir satu malam, pada saat yang bersamaan air laut pasang sehingga alur sungai bolong tidak dapat menampung debit air sehingga air meluap ke sebagian rumah warga sekitar pasarbaru.

” Tinggi genangan air bervariasi, mulai dari 10 centimeter sampai 40 centimeter”, tutur Amin menjelaskan.

Lebih lanjut Amin menyampaikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, hanya beberapa rumah yg terendam banjir.

Selain debit air hujan yg cukup tinggi dan air laut pasang, banjir kali ini juga disebabkan daya tampung embung sei bolong di kampung tator sdh melebihi kapasitas tampung, sehingga pintu air bendung dibuka oleh PDAM, upaya ini dilakukan agar embung sei bolong tidak jebol.

” Penanganan cepat telah kita lakukan, dan apa yang kita dapatkan dalam pantauan ini sudah saya laporkan ke Bupati”, tutur Amin. (Tus/ayu/nabhan/humas)


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *